Polisi Masih Selidiki Motif Pembunuhan dan Penyerangan Rustam ke Mako Polres Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Rustam terhadap korbannya, Guntur kini masih bergulir di kepolisian. Pun dengan Rustam yang melakukan penyerangan ke Mako Polres Tarakan dan berakhir dilumpuhkan polisi.

Sebelumnya, Rustam diduga melakukan pembunuhan terhadap Guntur di salah satu pos pembelian kepiting di Beringin 3 pada Ahad, 5 November 2023, pagi. Tak berselang lama, Rustam datang ke Mako Polres Tarakan membawa sebilah besi tajam dan langsung melakukan penyerangan terhadap petugas dan pengrusakan fasilitas Polres.

Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan proses kedua kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan yang telah di langkahkan ke pemeriksaan saksi-saksi.

Baca Juga :  Kasus Pemukulan antar Anak SD Masih Bergulir, Satreskrim Periksa 7 Dokter

“Saksi yang kita periksa sebelum pelaku melakukan pembunuhan. Kemudian dari keterangan beberapa saksi, sebelum membunuh pelaku ini meracau, ngomel-ngomel sendiri di sekitar di rumahnya” katanya, Jumat (10/11/2023).

Setelahnya, pelaku berjalan menuju rumah korban dan mengeksekusi menggunakan balok kayu. Saat menuju ke tempat korban, pelaku sudah menyebut-nyebut nama korban.

Polisi pun masih mendalami motif Rustam melakukan pembunuhan, lantaran hubungan keduanya adalah teman dekat. Terlebih, malam sebelum hari pembunuhan keduanya sempat bertemu untuk ngobrol dan ngopi.

“Itu dikuatkan keterangan saksi dan juga CCTV yang kami amankan. Kondisinya saat itu tidak mabuk. Normal saja. Malamnya juga masih ngopi. Kita masih cari motifnya (pembunuhan),” sambungnya.

Baca Juga :  Kepala BNN RI Diagendakan Kunker ke Kampung Narkoba Selumit

Pun dengan motif Rustam yang menyerang Polres Tarakan usai membunuh Guntur. Berdasarkan hasil visum, di perut Rustam juga terdapat luka tusukan sebanyak 10 kali. Saat mendatangi Polres Tarakan pun ia dalam keadaan bersimbah darah. Diduga, Rustam menusuk sendiri perutnya menggunakan badik sebelum membunuh Guntur dan menyerang Mako Polres Tarakan.

“CCTV juga memperlihatkan pelaku saat mendatangi korban sudah keadaan berdarah (perutnya). Datang ke Polres juga begitu,” imbuh Randhya.

Adapun Rustam dilaporkan oleh warga sekitar Beringin 3 karena Guntur yang dibawa warga sekitar menuju rumah sakit.

Perwira balok tiga itu mengungkapkan, saat dilumpuhkan polisi, Rustam ditembak di bagian leher menggunakan peluru karet. Hal itu dilakukan lantaran aksi Rustam yang brutal menyerang dan merusak fasilitas di Polres Tarakan. Tak berselang lama, Rustam pun tewas di lokasi kejadian.

Baca Juga :  Protes Keras Ojek Online Imbas Kebijakan Subsidi BBM

“Peluru karet itu kan hanya efek sakit. Tapi tetap berdiri dia kemudian mau masuk ke lobi Polres,” tuturnya.

Saat inipun polisi baru berhasil mengamankan barang bukti berupa badik yang digunakan Rustam untuk menusuk sendiri perutnya. Sementara untuk balok yang diduga digunakan Rustam mengeksekusi Guntur telah dibuang ke laut.

“Korban dalam keadaan tengkurap. Dipukul pelaku di bagian kepala belakang,” tutupnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Nicky Saputra 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *