benuanta.co.id, TARAKAN – Dibukanya kembali rute pelayaran internasional Tarakan-Tawau membuat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan turut melakukan pengawasan. Terutama pada kapal yang akan membawa penumpang pada rute tersebut yakni KM Indomaya.
Kepala KSOP Tarakan, Mukhlis Tohepaly melalui Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas Angkutan Laut (Lala), Bernard Martin Mastua mengatakan KM Indomaya sendiri juga telah memenuhi standar kelaikan kapal.
“Jika dilihat dari sertifikat dokumen keselamatan dan dan awak kapal. Sehingga jika sudah memenuhi dua faktor tersebut, maka kapal dianggap laik laut,” katanya, Senin (25/9/2023).
Ia melanjutkan, kapasitas kapal dapat mengangkut penumpang kisaran 138 hingga 150 penumpang sekaligus dengan barang bawaannya. Namun, sejauh ini pihaknya hanya mengetahui untuk KM Indomaya sendiri beroperasi pada penumpang, pihaknya belum menerima informasi terkait pengiriman barang melalui dua kapal tersebut.
Peran dari KSOP sendiri dalam pelayanan ini yakni menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
“KSOP tetap menerbitkan SPB . Apalagi sekarang sudah online dan semakin cepat kapal-kapal penumpang akan dilayani,” tegasnya.
Ia menegaskan, pelayaran rute internasional inipun telah mendapatkan persetujuan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dalam rute internasional ini terdapat dua kapal yang beroperasi yakni KM Indomaya dan Kaltara Express.
“Indomaya punya Indonesia, Kaltara Express punya Malaysia,” imbuhnya.
Nantinya, aktivitas embarkasi dan debarkasi penumpang, di terminal Pelabuhan Malundung sudah bisa mendeteksi berapa jumlah manifest penumpang. Namun setiap kali kapal keluar masuk di pelabuhan, wajib memiliki SPB.
Diperkirakan, rute Tarakan-Tawau akan kembali beroperasi pada Kamis, 28 September 2023 mendatang. Sementara tarif tiket setiap kali keberangkatan yang sebesar Rp 850 ribu, bisa saja berubah.
Jarak tempuh Tarakan-Tawau diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Dari yang sebelumnya waktu pelayaran hanya sekitar 3 jam. Sebab kapal yang akan menuju Tawau, melintasi di bagian timur perairan Nunukan. Namun saat ini harus melintas di bagian barat Pulau Nunukan.
“Itu ketentuan masuk ke Malaysia harus lewat sana. Itu aturan dari Pemerintah Malaysia. Kami juga enggak tahu, karena masalah keamanan, keselamatan atau ada faktor lain. Makanya pihaknya kapal datang kesana untuk memperjelas situasinya,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli