benuanta.co.id, BALIKPAPAN – PT. Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berkomitmen untuk mendukung penyediaan akses listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sejak tahun 2014.
Energi terbarukan ini diterapkan di PLTS yang instalasinya dilakukan dengan memanfaatkan lahan kosong pada area atap gedung.
Penanggungjawab Utilitas PLTS atap PT. PHM Ruslan Rahim menjelaskan, PLTS atap ini mampu menghasilkan 414,6 kW per hari dengan konsumsi rata-rata 21 kWh melalui 432 panel surya dengan 5 inverter.
“Untuk penggunaan kita dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Jadi malam itu otomatis switch ke PLN (on grid), karena konsumsi listrik kita untuk kantor di malam hari juga minim,” ujar Ruslan Rahim kepada pewarta di kegiatan Jelajah Energi Institute for Essential Services Reform (IESR) kolaborasi CASE dan Dinas ESDM Kaltim, Rabu (6/9/2023).
PLTS atap di gedung Subsurface Development Planning (SDP) yang memiliki tiga lantai itu juga secara berkala dilakukan pemeliharaan terhadap panel surya.
“Kita bersihkan seminggu sekali karena kita ada pasang pipa sprinkler untuk membersihkan debu-debu di atas panel. Karena memang masuh utama panel ini debu,” terangnya.
Secara terpisah, Analis IESR Alvin Sisdwinugraha berharap agar Pertamina Hulu Mahakam bisa mendorong adopsi secara lebih masif lagi penggunaan PLTS untuk menyuplai fasilitas-fasilitas lain, tidak hanya di atap namun juga bisa secara ground-mounted di lahan untuk skala yang lebih besar.
“Pemanfaatan PLTS ini tak hanya berpotensi mengurangi biaya operasional dari konsumsi listrik, namun juga menegaskan komitmen terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan,” pungkasnya. (*)
Reporter/Editor: Yogi Wibawa