benuanta.co.id, TARAKAN – Masyarakat pesisir RT 16 Kelurahan Karang Rejo mengeluhkan sejumlah penyakit masyarakat (pekat) yang terjadi setiap malamnya. Terlebih infrastruktur seperti jalan dan penerangan kurang saat malam hari.
Dikatakan Ketua RT 16, Amiruddin, terdapat kisaran 300 meter jalan lingkungan yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Tarakan. Pun dengan penerangan yang kurang sehingga kenakalan remaja sering terjadi di wilayah itu. Kondisi ini tersebut pun juga diperparah dengan tak adanya pos kamling di pesisir Kelurahan Karang Rejo.
“Itu sering juga anak muda minum-minum. Ngelem juga ada. Terus tempat mesum juga. Itu di dalam mangrove. Karena disitu kondisi gelap,” ujarnya.
Dulunya di lokasi tersebut sudah terdapat penerangan jalan, namun saat ini hilang lantaran dicuri oleh oknum tak bertanggungjawab. Di wilayah tersebut terdapat tujuh titik penerangan jalan umum (PJU).
“Jadi sisa yang dicuri juga dicabut sama kontraktornya karena dikhawatirkan hilang lagi,” sambungnya.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona menerangkan terkait permasalahan kamtibmas, pihaknya akan melakukan pemetaan titik rawan di wilayah pesisir Kelurahan Karang Rejo. Nantinya akan disiagakan personel guna patroli di wilayah tersebut.
“Nanti yang patroli itu kan ada Sabara, Reskrim juga bisa. Artinya saya tidak membuat tim khusus tetapi kita siapkan anggota yang ready,” terangnya.
Wilayah pesisir sendiri tindak pidana yang paling rawan ialah Narkotika. Terlebih tak ada penerangan jalan di sisi-sisi tertentu. Perwira melati dua itu juga meminta agar masyarakat pro aktif dalam memberikan laporan mengenai tindak pidana di wilayah pemukiman padat penduduk.
“Misalnya ada permasalahan bisa langsung hubungi kami. Ada nomor pengaduannya itu, tim kami juga tetap berputar terus meskipun ada informasi dari masyarakat tim kami tetap standby di wilayah pesisir,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor : Nicky Saputra