benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Diabetes melitus (DM) atau yang dikenal kencing manis masuk dalam 10 besar penyakit kronis yang mematikan di Indonesia. Penyakit ini dianggap cukup berbahaya dan harus diwaspadai lantaran jika terjadi komplikasi bisa memicu sumber penyakit lainnya.
Berdasarkan data milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, tahun 2022 sebanyak 8.869 kasus penderita diabetes melitus. Saat dikonfirmasi Kepala Seksi (Kasi) Pengendali Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Marsuryani menjelaskan, biasanya penderita diabetes melitus disebabkan kadar gula dalam darah cukup tinggi. Karena kebiasaan gaya hidup tidak sehat bahkan menimbulkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal.
“Data Diabetes melitus tahun 2021 itu sebanyak 3.520 kasus, sedang ditahun 2022 sebanyak 8.869 kasus, kenapa ada kenaikan yang signifikan. Di tahun 2021 ada peralihan di masa pandemi, sehingga pencatatan dan masyarakat belum banyak yang datang ke pos kesehatan untuk memeriksa,” ucapnya, Senin (21/8/2023).
“Yah dari banyaknya jumlah kasus di lima kabupaten kota. Kota Tarakan tertinggi penderita diabetes melitusnya,” ucapnya lagi.
Dia menjelaskan, kurangnya masyarakat mendeteksi sejak dini dan pola hidup yang tidak sehat masih menjadi persoalan, adapun tanda dan gejala diabetes melitus ialah meningkatnya frekuensi buang air kecil, rasa haus berlebihan, penurunan berat badan, sering merasa lapar, luka sulit sembuh, keletihan dan mudah tersinggung serta sering merasakan kesemutan ataupun mati rasa.
Diabetes melitus ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia, tentu semua masyarakat harus melakukan pencegahan sedini mungkin. Misalnya dengan menjaga berat badan agar tetap ideal, memperhatikan asupan karbohidrat dan gula, termasuk banyak bergerak.
“Untuk masyarakat bisa memeriksa sedini mungkin agar bisa terhindar dari penyakit diabetes melitus ini, pemeriksaan juga bisa di dilakukan di semja pos-pos kesehatan yang ada di puskesmas dan rumah sakit terdekat,” pungkasnya.(adv)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli