benuanta.co.id, TARAKAN – Fenomena supermoon akan hiasi langit malam ini. Bulan purnama yang dikenal sebagai sturgeon supermoon ini adalah bulan yang memiliki fase yang sama seperti bumi dan matahari. Dalam garis edarnya, fenomena supermoon ini berada di titik terdekat bumi.
Forecaster Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Ida Bagus Gede Yamuna menuturkan, jarak antara bumi dan bulan pada Supermoon yang terjadi malam ini berkisar 363.300 kilometer. Fenomena supermoon di 1 Agustus ini merupakan kedua kalinya dari empat fenomena supermoon yang terjadi di 2023.
“Saya menggunakan acuan Bandara Juwata Tarakan ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Itu memiliki jarak 1.600 kilometer. Untuk jarak terdekat bulan dan bumi itu sama halnya penerbangan 118 kali pulang pergi Tarakan-Jakarta,” katanya, Selasa (1/8/2023).
Ia melanjutkan, fenomena supermoon ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Utara. Bagi masyarakat juga dapat menyaksikannya secara langsung tanpa perlu menggunakan alat tambahan, selama kondisi cuaca cerah hingga cerah berawan.
“Jadi untuk melihat itu (Supermoon) cuacanya tidak tertutup awan dan tidak hujan,” lanjut Bagus.
Bagus mengungkapkan, dampak dari Supermoon ini tidak terlalu signifikan. Yang ada hanyalah dampak biasa seperti ukuran bulan yang sedikit lebih besar dibandingkan bulan di lain waktu. Bulan juga terlihat lebih terang dan terjadinya peningkatan pasang air laut.
Seperti diketahui, bahwa pada fase purnama akan ada gaya gravitasi atau tarikan bulan dan bumi.
“Untuk dampaknya di perairan tentunya ada. Ketinggian muka laut yang lebih cepat. Besar kemungkinan akan mengakibatkan ketinggian gelombang lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya,” sambungnya.
Fenomena supermoon yang terjadi pada malam ini, dapat diamati hingga terbit matahari. Terdapat pula fenomena supermoon pada 30 Agustus nanti. Perbedaannya, supermoon pada 30 Agustus mendatang disinyalir paling dekat dengan bumi.
“Lumayan dekat. Jadi kalau yang malam ini ibaratnya pulang pergi Jakarta 118 kali. Kalau nanti yang akhir Agustus, diibaratkan 111 kali pulang pergi Tarakan-Jakarta,” tambah Bagus.
Sayangnya, malam ini BMKG Tarakan memprediksi akan terjadi guyuran hujan disebagian wilayah Kaltara pada malam hari. Khusus untuk wilayah Barat seperti Malinau dan KTT, akan lebih dulu turun hujan.
“Hujan ringan hingga hujan petir. Ya kemungkinan agak kecil untuk melilit supermoon. Karena kan kembali ke lokasinya lagi. Apalagi Krayan dan Malinau. Nanti pelan-pelan akan berjalan ke Tarakan. Di Tarakan masih dapat melihat supermoon tapi kemungkinan tidak lama,” bebernya.
Bagus mengungkapkan, diperkirakan wilayah Tarakan akan terjadi hujan pada pukul 23.00 WITA. Sementara untuk wilayah Malinau dan sekitarnya dimulai pukul 17.00 WITA. “Kemungkinan awet untuk wilayah Malinau,” tandasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli