benuanta.co.id, Bulungan – Pada triwulan kedua atau semester pertama, kondisi ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya indeks harga konsumen (IHK) per Juni 2023 inflasi yang terjadi sebesar 2,91 persen secara year on year (YoY) sedangkan inflasi bulanan mencapai 0,37 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 1,42 persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara, Mas’ud Rifai mengatakan harga barang/jasa gabungan Kota Tarakan dan Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 0,37 persen atau terjadi perubahan IHK 113,74 pada bulan Mei 2023 menjadi 114,16 pada bulan Juni 2023.
“Inflasi bulanan di Kaltara dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,03 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen,” ucapnya, Senin, 3 Juli 2023.
Pengaruh lainnya dari kelompok transportasi sebesar 0,13 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,07 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen.
Lanjutnya, untuk kelompok pengeluaran yang memiliki andil bulanan yang dominan terhadap inflasi bulanan adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen, kelompok transportasi sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.
“Jadi ada 5 jenis barang/jasa penyumbang tertinggi inflasi bulanan adalah daging ayam ras sebesar 0,25 persen, tomat sebesar 0,07 persen, sawi hijau sebesar 0,07 persen, ikan bandeng sebesar 0,03 persen dan sepeda motor sebesar 0,03 persen,” terangnya.
Sementara komoditas penyumbang deflasi adalah cabai rawit sebesar -0,11 persen, udang basah sebesar -0,03 persen, ikan layang sebesar -0,03 persen, kol putih/kubis sebesar -0,02 persen dan ikan kakap putih sebesar -0,02 persen.
Lalu di Kota Tarakan didapati ada 5 jenis barang/jasa penyumbang tertinggi inflasi bulanan adalah daging ayam ras sebesar 0,28 persen, tomat sebesar 0,10 persen, sawi hijau sebesar 0,08 persen, angkutan udara sebesar 0,05 persen, dan ikan bandeng sebesar 0,04 persen.
“Komoditas penyumbang deflasi adalah cabai rawit sebesar -0,10 persen, udang basah sebesar -0,04 persen, ikan layang sebesar -0,03 persen, kol putih sebesar -0,03 persen dan ikan kakap putih sebesar -0,03 persen,” sebutnya.
Masih Mas’ud Rifai menjelaskan untuk Tanjung Selor 5 jenis barang/jasa penyumbang tertinggi inflasi bulanan adalah daging ayam ras sebesar 0,13 persen, bawang merah sebesar 0,08 persen, bawang putih sebesar 0,07 persen, beras sebesar 0,05 persen, dan obat dengan resep sebesar 0,04 persen.
Komoditas penyumbang deflasi adalah angkutan udara sebesar -0,17 persen, cabai rawit sebesar -0,13 persen, daun singkong sebesar -0,03 persen, sabun mandi cair sebesar -0,03 persen dan cabai merah sebesar -0,02 persen.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli