benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Disperindagkop Kaltara turut ikut berpartisipasi pada rapat lanjutan satgas evaluasi stabilitas harga udang di ruang rapat UPTD Pelabuhan Perikanan Tengkayu II Kota Tarakan.
Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriyani menuturkan, perannya dalam mengikuti rapat lanjutan satgas evaluasi stabilitas harga udang yaitu telah melakukan kajian harga pasar dunia.
“Pada waktu itu dari hasil kesepakatan rapat lanjutan tersebut. Kita mengacu pada harga pasar dunia yang dapat diketahui melalui Balai karantina mutu perikanan karena semua dapat diketahui harga pasar dunia udang pada periode ini berapa harganya,” ungkapnya, Kamis (15/6/2023).
Adapun peran Disperindagkop Kaltara dalam merumuskan harga udang tersebut, Hasriyani mengatakan sebelumnya sudah ada ditetapkan oleh OPD terkait serta pihak cold storage dan perwakilan petambak udang.
“Yaitu berdasarkan size 15, 25, 30, 40, sesuai kesepakatan harga tersebut. Tentunya sesuai harga pasar dunia. Dan diperjanjian pada waktu itu tidak boleh diubah berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan oleh tim satgas,” ujarnya.
Namun Hasriyani mengungkapkan hasil rapat lanjutan satgas evaluasi stabilitas harga udang lalu masih ada petambak yang mengeluh.
“Karena masih ada harga udang size 20 dijual di atas Rp 150 ribu. Padahal sebelumnya sudah ada ditetapkan pihak satgas evaluasi stabilitas harga udang dan pihak cold storage,” bebernya.
Alhasil tim satgas evaluasi stabilitas harga udang menetapkan size 20 dibanderol Rp 152 ribu. “Hanya mengalami kenaikan Rp 2 ribu,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli