Warga Selumit Pantai Keluhkan Soal Kayu hingga Parkir di Badan Jalan ke Polres Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Masyarakat Kelurahan Selumit Pantai mengeluhkan sejumlah permasalahan kepada Kapolres Tarakan. Mulai dari kekosongan kayu, hingga kendaraan parkir di badan jalan.

Ketua Rukun Warga (RW) 02 Kelurahan Selumit Pantai, Rusli mengatakan, mayoritas masyarakat yang bermukim di wilayah Selumit Pantai memiliki rumah dengan bahan dasar kayu. Tentunya saat ada masyarakat yang hendak membangun rumah juga memerlukan kayu untuk kontruksi. Faktanya saat ini keberadaan kayu untuk bahan bangunan rumah sangat sulit ditemui di Kota Tarakan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2134 votes

“Sehingga kami minta solusi ke Pak Kapolres. Ternyata tata cara penjual kayu itu harus mengurus perizinan. Nah itu yang kita dapat tadi. Karena terus terang kalau kita tidak ada kayu susah,” katanya, Jumat (9/6/2023).

Baca Juga :  Evaluasi Layanan Mudik Lebaran, Ombudsman Kaltara Laporkan Hasil ke Pusat

Tak hanya untuk membangun rumah, keberadaan kayu juga diperlukan untuk pemakaman. Selain persoalan kayu, masyarakat juga mengeluhkan persoalan sampah di wilayah Selumit Pantai. Semenjak dibongkarnya bak sampah di pinggir jalan besar, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya semakin berkurang. Dampaknya, lingkungan di sekitaran belakang BRI banyak terdapat sampah yang berserakan.

Ia memohon kepada pemerintah melalui Kapolres agar dapat menindaklanjuti permohonan bak sampah di wilayah Selumit Pantai.

“Kita ini berapa kali sudah kerja bakti. Kesadaran masyarakat kurang. Ya kita minta ke pemerintah supaya ada lagi bak sampah di sini. Kalau terbentur aturan tata keindahan kota, dirikan saja bak sampah di dalam,” lanjut Rusli.

Ia juga mengeluhkan persoalan jalan masuk ke belakang BRI yang semakin kecil lantaran terhalang oleh pagar pembangunan Bank BRI. Terlebih di belakang BRI terbilang padat penduduk sehingga ketika ada satu kendaraan roda empat yang masuk, sudah tak ada celah lagi untuk kendaraan lainnya.

Baca Juga :  Hari Terakhir Penjaringan PAN, Baru 2 Tokoh yang Mendaftar jadi Calon Wakil Wali Kota  

“Apalagi kalau ada yang meninggal, itu ambulans pasti masuk. Ya kita selalu ada upaya untuk perubahan lah nanti untuk ada jalan tembus. Sekitar 400 meter lagi. Itu yang kita butuhkan supaya kita tidak macet lagi di jalanan ke belakang BRI,” sambung dia.

Menyikapi hal tersebut, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona menerangkan permasalahan yang dikeluhkan seperti parkir kendaraan di badan jalan. Persoalan ini nantinya akan pihaknya diskusikan dengan Forum Lalu Lintas juga bersama Pemerintah Kota Tarakan. Menurutnya, penindakan hukum pun belum cukup jika tidak disertai dengan solusi.

Terkait persoalan sampah yang dikeluhkan warga, Kapolres juga akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan.

Baca Juga :  Pasca Lebaran, Penduduk di Tarakan Meningkat 400 Jiwa

“Nanti akan kita cek melalui Babinkamtibmas juga. Kemudian ada juga persoalan kos-kosan yang mereka duga ada pasangan yang bukan mukhrim tinggal di satu atap. Ini akan kami koordinasikan juga dengan Satpol PP. Intinya masyarakat di sini masih sangat peduli dengan situasi kamtibmas,” bebernya.

Ia melanjutkan, atensi berlebih juga ia berikan kepada knalpot racing. Nantinya pihaknya akan menyiagakan personel untuk langsung menindak kenalpot dengan suara bising yang mengganggu ini. Perwira melati dua itu menyebut, kawasan Selumit Pantai memang memiliki riwayat dengan wilayah yang rawan tindak kriminal. Namun, seiring berjalannya waktu kerawanan tersebut sudah menurun.

“Ini harus terus dikawal. Saya lihat peran babinsa dan babinkamtibmas juga cukup banyak. Termasuk bagaimana peran masyarakat untuk ini,” tandasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *