benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Budidaya rumput laut sebagai usaha masyarakat yang bermukim di pesisir pantai. Sekaligus peluang mendapatkan untung yang besar juga bisa dirasakan oleh para petani ataupun pebisnis kecil.
Kendati demikian, Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara Sudirman, menjelaskan masih banyak ditemukan pembudidaya rumput laut tidak sesuai dengan zona yang sudah ditentukan.
“Petani rumput laut seharusnya menyesuaikan dengan zona tanam yang memang sudah ditentukan agar tidak menggangu alur pelayaran,” katanya, Kamis (8/6/2023).
“Ya banyak petani rumput laut yang tidak mematuhi pengelolaan, pemanfaatan ruang laut,” tambahnya.
Padahal kata Sudirman, sosialisasi kepada ketua kelompok petani rumput laut seringkali dilakukan, sehingga penanaman rumput laut terkadang masih ada di luar zona tanam yang sudah ditentukan.
“Kadang setelah diberitahu atau diterbitkan mereka tertib dalam arti menanam sesuai zona, namun lama kelamaan ketika kita sedikit lalai penanaman ada yang di luar zona,”jelasnya.
“Kalau ditanya sanksi tidak ada sanksi yang tegas seperti penjara dan denda, hanya saja yang kami utamakan itu adalah perizinan, dan kalaupun ada sanksi hanya administrasi saja. Kalau penanaman rumput laut itu menetap di zona yang sudah di tentukan harus ada izinnya,” sambungnya.
Dia juga mengatakan, jika bubidaya rumput laut tidak sesuai dengan zona maka akan membahayakan jika terkena baling-baling kapal sehingga pondasi rumput laut ikut terseret. Jika sudah demikian, hal ini juga akan merugikan petani dan pelayaran. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa
