benuanta.co.id, NUNUKAN – Antispasi volume dan penumpukan sampah yang kerap terjadi setiap hari raya Idul Fitri, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan pastikan petugas kebersihan tetap bekerja.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan pada DLH Kabupaten Nunukan, Muhammad Irfan Ahmad, mengatakan sejak sebelum memasuki bulan ramadan, pihaknya telah mengatur jadwal bagi petugas kebersihan hingga jadwal selama lebaran.
“Dari sebelum ramadan sudah kita atur jadwalnya, jadi yang muslim selama bulan puasa piketnya saat subuh dan malam hari, untuk di hari raya nanti petugas yang akan piket yang non muslim,” kata Irfan kepada benuanta.co.id, Kamis (20/4/2023).
Nantinya yang menjadi titik fokus kerja bagi petugas DLH yakni sejumlah tempat pembuangan sampah yang berada di daerah keramaian pemukiman, seperti daerah Jalan TVRI, Alun-alun Nunukan, Jalan Bhayangkara.
Namun, untuk daerah lainnya juga akan tetap dilakukan pembersihan dan pengangkutan sampah.
Irfan menuturkan, DLH Nunukan akan menurunkan 5 armada pengakut yang masing-masing akan membawa sekitar 7 petugas kebersihan. Armada dan petugas ini yang akan berkeliling mengangkut sampah dari tempat pembuangan umum (TPU) hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Sebenarnya kita ini kekurangan armada pengakut sampah, di kantor banyak tapi sudah banyak yang rusak, makanya kita hanya memanfaatkan sebaik mungkin armada yang kita punya. Bahkan satu armada dalam sehari itu bisa sampai tiga kali jalan dengan petugas yang berbeda-beda karena harus gantian,” ucapnya.
Lanjutnya, adanya penambahan volume sampah selama hari raya merupakan hal yang lumrah, namun DLH akan berupaya sehingga petugas kebersihan tetap membersihkan jalan dan melakukan pengangkutan sampah dengan berkeliling melihat TPU yang telah dipenuhi sampah.
Irfan menghimbau kepada masyarakat untuk dapat memilah sampah yang sekiranya bisa didaur ulang atau bernilai uang sebelum dibuang.
“Kita imbau kepada masyarakat, seperti sampah-sampah botol dan kaleng kalau bisa itu dipilah karena ini bisa dijual, begitu juga dengan sampah yang bisa jadi pupuk seperti sisa sayuran itu bisa digunakan sebagai pupuk alami,” jelasnya.
Selain itu, ia juga berharap selama hari raya nanti masyarakat bisa membuang sampah sebelum jadwal pengakutan sehingga hal tersebut dapat mengurangi tumpukan sampah. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa