benuanta.co.id, BERAU – Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau kembali mengadakan pasar murah. Pasar murah yang digelar di halaman kantor Diskoperindag Berau ini bertujuan untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako menjelang hari raya Idul Fitri 2023.
Kabid Bisa Usaha Perdagangan Diskoperondag Berau, Fitriansyah menuturkan, pihaknya menyediakan beberapa komoditi seperti beras, gula pasir, minyak goreng hingga minuman. Bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau dan dua distributor.
“Sebenarnya dari Bulog juga menyediakan daging tapi belum datang. Apalagi harga daging di pasaran sedang naik mencapai Rp 165 ribu per kg,” ungkapnya Sabtu (15/4/2023).
Awalnya kata dia, memang hanya bahan pokok saja yang disiapkan, tapi menjelang lebaran Disperindag menyiapkan minuman.
“Karena setiap tahunnya pasar murah selalu dilakukan menjelang hari-hari besar nasional,” ujarnya.
Sementara, untuk kecamatan terjauh, pihaknya menjelaskan sudah dilakukan di Kampung Pegat Bukur Kecamatan Sambaliung.
“Lalu untuk daerah pesisir akan dilakukan setelah Lebaran. Kami ingin menyambangi daerah Biatan dan Lempake tapi terbentur kegiatan yang padat sehingga tertunda.
Kami siapkan akomodasi seperti, biaya penginapan dan bahan bakar minyak (BBM) untuk di kecamatan terjauh,” ucapnya.
“Mudah-mudahan itu bisa membantu meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran,” tambahnya kepada benuanta.co.id.
Kepala Perum Bulog Berau, Muhammad Mukhlis menyampaikan, dalam pasar murah kali ini pihaknya menyediakan sistem paket untuk bahan pokok yang dijual.
“Dalam satu paket terdiri dari 2 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng dan 5 kg beras. Dijual seharga Rp 100 ribuan. Kami siapkan sebanyak 500 paket selama dua hari. Hari ini (kemarin) habis terjual sebanyak 250 paket,” ujarnya.
Dijelaskannya pasar murah dilakukannya untuk memudahkan pembelian serta membagi semua komoditas dengan adil.
Sebab, sebelumnya banyak yang memborong beberapa komoditas saja. Akibatnya tidak sedikit masyarakat yang tidak kebagian.
“Supaya komoditi yang diperlukan itu cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau yang sebelumnya kan banyak yang borong minyak goreng saja atau beras saja,” jelasnya.
Adapun sistem pembelian bahan pokok di Disperindag Berau dengan sistem mengantre, setelah membayar dikasir bisa langsung mengambil paket sembako.
“Untuk menghindari pembelian double dalam satu hati, kami sudah menandai salah satu jari pembeli dengan tinta. Tapi besok kalau mau beli lagi dipersilakan. Alhamdulillah dari pagi semuanya tertib mengantre,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa