Kemenkes Imbau Jamaah Calon Haji Atur Ritme Ibadah Sunah

Jakarta – Kementerian Kesehatan mengimbau jamaah calon haji untuk mempersiapkan kondisi fisiknya jelang dan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci, serta mengatur ritme ibadah sunahnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengatakan salah satu cara menjaga kondisi fisik yakni membatasi aktivitas ibadah sunah menjelang puncak haji atau yang dikenal dengan masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Baca Juga :  BMKG: Fenomena El Nino-IOD Menuju Positif Picu Kekeringan di Indonesia

“Jamaah hendaknya mengurangi aktivitas sunah sebelum perjalanan Masyair agar kondisi fisik saat di Armuzna dalam kondisi baik,” kata Liliek dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Liliek mengatakan pengaturan aktivitas itu mesti dilakukan agar jamaah calon haji dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan meraih kemabruran.

“Periode Armuzna ini seharusnya menjadi puncak kebugaran jamaah bukan puncak kelelahan,” katanya.

Baca Juga :  Angkatan Laut 36 Negara Meriahkan MNEK 2023 di Makassar

Liliek melaporkan dalam beberapa tahun terakhir pelaksanaan ibadah haji ada beberapa penyebab kematian tertinggi jamaah, di antaranya, penyakit jantung, paru, dan stroke. Kebanyakan dari mereka teridentifikasi mengalami penyakit tersebut di pemondokan pasca Armuzna.

Senada dengan Liliek, Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengingatkan bahwa ada lima titik kritis yang harus menjadi perhatian para petugas penyelenggara ibadah haji.

Baca Juga :  Prabowo Bertemu Menhan AS Bahas Kerja Sama Bilateral

Lima titik tersebut yaitu titik kedatangan jamaah di bandara Madinah dan Jeddah, titik ketibaan jamaah di Makkah dan Madinah, titik di Makkah gelombang I, titik di Arafah, Muzdalifah dan Mina, serta titik saat tawaf Ifadah.

“Saya minta diatur betul semua supaya kondisi jamaah tetap fit bisa menjalankan semua rukun ibadah haji,” kata Arsyad.

Sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *