ARUNA bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur dan DKP Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaksanakan pre-assessment untuk memperoleh sertifikasi MSC (Marine Stewardship Council) di Jenebora, Kalimantan Timur pada 4 hingga 5 Januari 2023.
Dalam prosesnya, Aruna menunjuk Bio Inspecta Conformity Assessment Body (CAB) dari Australia, pemberi kredensial keberlanjutan melalui sertifikasi terhadap standar praktik global terbaik untuk industri makanan laut.
Sertifikasi MSC ini merupakan sertifikat bergengsi untuk industri perikanan. Dengan dimilikinya sertifikasi tersebut, kredibilitas produk Aruna pun akan semakin diakui dan komitmen Aruna terhadap fisheries improvement akan semakin terwujud.
Langkah pertama yang ditempuh untuk memperoleh sertifikasi ini adalah pre-assessment gap analysis, di mana kesenjangan antara situasi Aruna saat ini dan apa yang idealnya terjadi diidentifikasi.
Selanjutnya, ketika informasi dasar sudah diperoleh, pemutusan action plan untuk meningkatkan kinerja pun baru dapat dilakukan. Standar sertifikasi MSC sendiri memiliki tiga prinsip utama yang harus dipenuhi, pertama, cadangan ikan berkelanjutan yang harus terjaga, di mana praktik perikanan tidak boleh menyebabkan penurunan populasi.
Kedua, minimalisasi dampak lingkungan agar keragaman ekosistem tetap terpelihara. Ketiga, tata kelola industri perikanan yang efektif, di mana praktik perikanan harus tetap menghormati hukum, kearifan lokal, standar nasional dan internasional.
Ketiga prinsip ini merupakan suatu kesatuan yang wajib dilaksanakan oleh para pelaku di industri perikanan, termasuk Aruna. Tujuannya tentu bukan hanya untuk merealisasikan visi jangka panjang Aruna sendiri saja, tetapi juga untuk mengimplementasikan keberlanjutan ekosistem laut dan perikanan secara lebih luas dan riil.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, H. Irhan Hukmaidy, S. Pi., M.P, , menyatakan optimismenya terhadap Aruna.
“Aruna telah banyak peduli terhadap keberlanjutan ekosistem laut secara keseluruhan, khususnya di Jenebora ini. Aruna juga berkolaborasi dengan dinas provinsi dan kabupaten Penajam Paser Utara dalam beberapa kegiatannya untuk mewujudkan niat baiknya. Kami percaya bahwa implementasi perikanan berkelanjutan, terutama untuk komoditas unggulan Aruna di wilayah kami seperti rajungan ini, akan dapat semakin didukung dengan diperolehnya sertifikasi MSC. Dengan demikian, hasil produksi rajungan kita pun makin berkualitas, sehingga dapat diterima oleh market baru di domestik dan internasional,” paparnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ir. Andi Trasodiharto, M.Si, juga menegaskan bahwa DKP PPU mendukung penuh Aruna dalam perikanan berkelanjutan sehingga produktivitas nelayan setempat juga meningkat.
Sementara itu, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty menutarakan apa yang Aruna fokuskan ini tentu selaras dengan pendekatan ekologi dan peraturan pemerintah.
“Mulai dari Nelayan Aruna yang diedukasi untuk memenuhi standar alat tangkap yang benar, area penangkapan yang diperbolehkan, ukuran komoditas yang boleh ditangkap, dan lain-lain. Sebagai perusahaan perikanan di Indonesia, semoga langkah untuk memperoleh sertifikasi MSC ini dapat semakin menandai komitmen kami untuk keberlanjutan ekosistem laut dan perikanan,” pungkasnya. (*)
Editor : Nicky Saputra