benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Sempat tak mengalir selama 2 minggu, warga Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung (KTT) keluhkan pelayanan air Perusahaan Milik Daerah (Perumda) PDAM Upun Taka.
Hendrik, warga Sesayap, mengaku harus mengeluarkan biaya lebih untuk kebutuhan rumah tangga karena tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM.
“Mau tidak mau, saya harus beli air tangki profil yang dijual Rp 50 ribu per profilnya. Karena jika tidak dibeli, kita di rumah kesulitan mau memasak, mandi, mencuci pakai apa,” kata Hendrik.
Direktur PDAM Upun Taka, Winarno mengatakan macetnya kebutuhan air warga Kecamatan Sesayap, disebabkan oleh adanya jaringan pipa yang mengalami kebocoran. PDAM tak tinggal diam dengan persoalan ini.
“Yang bocor merupakan jaringan pipa utama, makanya aliran air di Sesayap kemarin sempat macet,” kata Winarno.
Sedangkan lamanya waktu perbaikan yang dilakukan oleh pihak PDAM, dikatakan Winarno karena terkendala sulitnya menemukan titik kebocoran pipa. Pasalnya, kebocoran yang terjadi pada jaringan pipa utama, tidak berada pada titik atas pipa melainkan berada di bawah pipa.
“Karena hal itu titik air yang bocor malah jadi menggali ke dalam tanah. Pipa kita kan tertanam 1 meter. Makanya, saat titik bocor itu kita cari sempat kita tidak menemukannya,” ujarnya.
PDAM Upun Taka telah mengatasi hal itu. Perbaikan telah dilakukan dan air sudah kembali mengalir ke rumah-rumah pelanggan.
“Alhamdulilah sudah kita perbaiki dan itupun kita tahu titik bocornya berkat bantuan warga yang tidak sengaja melihat adanya aliran air yang keluar dari tanah,” jelasnya.
“Untuk perbaikan kita membutuhkan waktu 2 hari, karena kita harus menggali tanah dulu. Tapi intinya, semua sudah selesai dan pelayanan air PDAM kita sudah kembali normal,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli
