benuanta.co.id, TARAKAN – Varian Delta Plus merupakan versi mutan dari varian Delta yang pertama kali muncul di India. Varian itu dianggap lebih menular dan cepat menyebar.
dikutip dari antaranews para pakar di Maharashtra khawatir bahwa varian baru tersebut berpotensi memicu gelombang ketiga wabah virus corona, menurut laporan tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Juru Bicara Penanganan Covid 19 Kaltara Agust Suwandy menjelaskan bahwa kondisi saat ini cukup rentan. Dimana semua mobilitas mulai kembali dinormalkan.
“Sekarang terbuka banget mobilitas transportasi, kemudian pariwisata sudah mulai normal jadi memang harus ada kewaspadaan,” ujarnya, Jumat (19/11/2021).
Dengan ini dirinya menekankan bahwa protokol kesehatan ialah salah satu kunci untuk menangkal virus varian delta ini.
“Sebenarnya sama aja variannya, cuma kan virus ini berkembang ya dan tingkat penyebaran nya juga lebih cepat jadi mungkin itulah kenapa dia (Delta Plus) lebih sakit,” sambungnya.
Selain protokol kesehatan, vaksinasi juga menjadi indikator penangkal virus Covid 19. Ditegaskan Agust, masyarakat tak perlu khawatir terhadap jenis vaksin yang diterima.
“Vaksinasi apapun jenisnya itu terima saja, karena itu berkualitas untuk menjaga diri kita, ngga usah khawatir dengan jenisnya,” beber dia.
Meski belum ditemukan di Kaltara, namun pihaknya selalu melakukan pengawasan dengan cara mengirimkan sampel ke Lit Bankes secara berkala untuk pemeriksaan Whole Genum Sequencing (WGS).
“Kita memang masih diminta untuk kirim sample secara berkala untuk spesifikasi variannya dan ini hanya bisa dilakukan di lit bankes memang,” tandasnya. (*)
Reporter: Ramli
Editor: Matthew