Pelatihan Payet dan Menjahit Resmi Ditutup, Maylenti Yakin IRT Malinau Bisa Mandiri

benuanta.co.id, MALINAU – Bupati Kaabupaten Malinau Wempi W Mawa,.SE, bersama Ketua Penggerak PKK Kabupaten Malinau, Maylenti Mawa resmi menutup kegiatan pelatikan keterampilan menjahit dan Payet, Jumat (10/09/2021).

Sebelumnya, kegiatan pelatihan keterampilan menjahit dan payet ini dibuka selama 1 minggu oleh PKK Kabupaten Malinau untuk memberikan keterampilan kepada Ibu Rumah Tangga (IRT) agar mampu menjadi keluarga mandiri.

Saat dikonfirmasi benuanta.co.id, Maylenti mengatakan, sangat senang dengan karya yang dibuat oleh para peserta selama mengikuti pelatihan keterampilan menjahit dan payet.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan Wilayah 3T, Polsek Kayan Hulu Bagikan Bibit Ikan Nila Gratis

“Sebelumnya para peserta yang merupakan kalangan IRT ini sangat buta dalam menjahit dan payet. Tapi sejak ikut keterampilan hasilnya sudah bisa kita lihat, bahkan sudah bisa untuk dijual,” kata Maylenti.

Selama mengikuti pelatihan itu, Maylent mengaku ingin para peserta fokus dengan keterampilan yang mereka latih. Khususnya dalam membuat dan mempayet baju adat khas Malinau.

“Menjahit ini kita memperbaiki atau membuat baju, sedangkan payet ini merupakan seni dalam membuat pernak-pernik pola dalam baju daerah,” ujarnya.

Baca Juga :  Polisi Lalu Lintas Polres Malinau Beberkan Kronologis Bus DAMRI Sebelum Masuk Jurang

“Sebelum mengikuti pelatihan payet, mereka bisa menghabiskan 1 mangkuk pernak-pernik dan hasilnya pun gak seberapa bagus, tapi dalam seminggu mereka kita beri pelatihan khusus. Hingga saat ini para peserta sudah memiliki keahlian yang cukup dalam mempayet,” tambahnya.

Pelatihan keterampilan menjahit dan payet ini merupakan salah satu program 100 hari masa kerja bupati dan wakil bupati Malinau, agar masyarakat mampu mandiri dengan menciptakan peluang usaha sendiri.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan Wilayah 3T, Polsek Kayan Hulu Bagikan Bibit Ikan Nila Gratis

Meski begitu, Maylenti berpendapat pelatihan ini tidak hanya sekadar peluang untuk masyarakat membuka usaha. Namun juga merupakan kegiatan yang mampu menambah wawasan masyarakat untuk lebih produktif.

“Minimal jika tidak bisa menjahit untuk membuka usaha, para peserta sudah bisa menjahit untuk diri sendiri dan keluarga. Makanya para IRT sangat antusias saat mengikuti kegiatan ini,” tutupnya. (*)

Reporter  : Osarade

Editor : Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *