Gerombolan Moeldoko Diduga akan Selenggarakan HUT Tandingan di Banten

Ketua DPC Demokrat Tarakan : Dipastikan Tidak Ada yang Ikut

benuanta.co.id, TARAKAN – Di bawah kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono, partai Demokrat baru saja memperingati HUT Demokrat ke-20 tahun yang jatuh pada 9 September 2021 kemarin.

Namun, publik kembali dihebohkan beredarnya surat undangan untuk menghadiri peringatan HUT Demokrat ke-20, di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang, Banten, Jum’at, 10 September 2021 malam.

Undangan yang mengatasnamakan pendiri Partai Demokrat dengan Ketua Panitia Djoko Setyo Widodo juga mencantumkan rangkaian acara yang akan diisi dengan sambutan Moeldoko dan penitipan partai Demokrat oleh Prof. S. Budhisantoso kepada Moeldoko.

Baca Juga :  Komisi II Bahas RPP Terkait Aturan Pemekaran Daerah Dengan Dirjen Otda

Menyikapi hal tersebut, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyatakan, gerombolan Moeldoko yang diduga akan menyelenggarakan acara HUT illegal di Banten, masih saja berani mengatasnamakan partai Demokrat.

Herzaky menambahkan, modus mencatut nama senior dan pendiri partai masih saja mereka lakukan. Berita undangan ini justru diketahui DPP Partai Demokrat dari pihak Prof. Budi yang tak lain merupakan mantan Ketum Demokrat merasa tidak nyaman atas pencatutan tersebut.

Baca Juga :  Komisi II Bahas RPP Terkait Aturan Pemekaran Daerah Dengan Dirjen Otda

“Justru pada acara puncak Dua Dekade Partai Demokrat 9 September malam tadi, Ketum AHY telah memberikan penghargaan ‘Pejuang Demokrat’ kepada 35 sesepuh dan senior partai yang selama ini konsisten berjuang menjaga kehormatan dan kedaulatan partai. Di antaranya Prof. Subur Budhisantoso, Amir Syamsuddin, E.E Mangindaan, Wayan Sugiana, dan Denny Sultani Hasan,” jelasnya.

Menurut Herzaky, sikap memalukan dan tidak beretika ini terus menerus dipertontonkan pihak Moeldoko yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).

“Seharusnya Moeldoko malu kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia, dia tidak mengakui pekerjaan sebenarnya walaupun faktanya negara telah menggaji dirinya sebagai KSP, 7 tahun terakhir,” tutupnya.

Baca Juga :  Komisi II Bahas RPP Terkait Aturan Pemekaran Daerah Dengan Dirjen Otda

Saat dikonfirmasi benuanta.co.id, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Tarakan, Herman Hamid menegaskan, tak ada satu orang pun dari kader maupun partisipan Demokrat Tarakan yang dikomandoi Ketum AHY hadir dalam perayaan dua dekade partai Demokrat versi Moeldoko.

“Dipastikan (kader dan partisipan Demokrat di Tarakan) tidak ada yang ikut,” pungkasnya. (*)

Editor : Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *