TANA TIDUNG – Dalam rangka meningkatkan hasil pangan di Kabupaten Tana Tidung (KTT), Dinas pertanian pangan dan Perikanan KTT menggelar kegiatan gerakan penanaman perdana dalam rangka pengentasan daerah rawan pangan/pertanian keluarga (PDRP/PK).
Kegiatan yang diselenggarakan di Kawasan pertanian terpadu Desa Sebidai tersebut dihadiri Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Lokasi kawasan pertanian terpadu ini memiliki luas wilayah 8,6 hektar dengan 5,6 hektar lahan kering dan 3 hektar lahan basah.
Tak hanya Bupati Ibrahim Ali turut hadir pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Tana Tidung Hendrik, Sekretaris Daerah Said Agil, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara yang diwakili oleh Kabid Ketahanan Pangan, Muhammad Najid, SP.,M.Si., Kapolsek, beserta Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung.
Ibrahim Ali mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan Visi KTT yang tertuang di dalam RPJMD KTT tahun 2021-2026, yaitu Terwujudnya Tana Tidung Bermartabat, sejahtera, indah dan humanis (Bersih). Dimana dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat salah satunya ialah terwujudnya ketahanan pangan yang memadai untuk masyarakat KTT.
Menurutnya, ketahanan pangan disetiap daerah akan lebih mudah terwujud apabila seluruh pihak bekerja bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan disetiap daerah.
“Dalam era globalisasi yang serba terbuka seperti sekarang ini, pengaruh perkembangan global sangat berpotensi menentukan status ketahanan pangan. Baik di tingkat internasional, nasional, regional bahkan sampai dengan ketahanan pangan tingkat perseorangan,” sebutnya.
Dia menuturkan, bahwa ada beberapa pengaruh global yang perlu mendapat perhatian yang merupakan tantangan dan hambatan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan diantaranya adanya pengaruh perubahan iklim global, adanya kelangkaan dan kompetensi pemanfaatan sumber daya alam dan adanya pengaruh globalisasi perdagangan internasional.
Berbagi tantangan dalam pembangunan ketahanan pangan tersebut semakin diperkuat dengan terus menurunnya minat anak muda untuk menjadi petani. Sehingga sumber daya manusia di sektor pertanian terus berkurang, hal ini menurutnya menjadi masalah tersendiri yang harus dicari solusinya.
Serta ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2020 indeks ketahanan pangan (IKP) KTT adalah 53,76 persen dengan Indeks ketersediaan sebesar 37 persen, yang artinya bahwa rasio ketersediaan produksi dalam daerah baru bisa mencukupi 37 persen konsumsi pangan di KTT.
Untuk itu program PDRP/KP yang dilaksanakan hari ini kata Ibrahim Ali merupakan bentuk intervensi Pemerintah, guna menjamin keberlangsungan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Selain itu kegiatan ini juga sebagai bentuk implementasi program dalam rangka pembangunan ketahanan pangan, termasuk diantaranya antisipasi untuk penanganan terjadinya kerawanan pangan transien akibat bencana seperti pandemi yang terjadi saat ini, maupun kerawanan pangan kronis akibat struktur masyarakat yang miskin dan kondisi infrastruktur desa yang buruk.
“Saya pesankan kepada seluruh perangkat daerah pemerintah KTT untuk dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang dimiliki disetiap wilayahnya agar mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, sehingga cita-cita kita untuk mewujudkan ketahanan pangan di KTT dapat segera terwujud,” tutupnya. (*)
Reporter : Dwi
Editor : Nicky Saputra