TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum hari ini, Senin 26 April 2021 melantik Wempi W. Mawa dan Jakaria menjadi Bupati dan Wakil Bupati Malinau periode 2021-2024.
Keduanya terpilih setelah mengalahkan pasangan Martin Labo dengan Datu Nasir dan pasangan Jhony LI dengan Muhrim pada Pilkada 2020 lalu.
“Pertama-tama kami mengucapkan rasa syukur kepada tuhan dan terima kasih kepada masyarakat Malinau, terima kasih kepada bapak Gubernur dan Wakil Gubernur yang sudah melantik saya bersama pak Jakaria,” ungkap Wempi W Mawa, Bupati Malinau kepada benuanta.co.id, Senin 26 April 2021 seusai dilantik.
Dia menuturkan, semua yang diperoleh ini bukan semata karena mereka berdua, tetapi kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka untuk membangun Malinau kearah lebih baik.
“Saatnya kami bekerja bersama-sama untuk masyarakat Malinau, semua ini tidak akan terwujud jika kita semua masyarakat Kabupaten Malinau tidak bersatu, menyatukan energi dan kekuatan kita untuk membangun Kabupaten Malinau saat ini,” jelasnya.
Dirinya juga meminta agar tidak ada lagi perbedaan antara kelompok masyarakat, tapi kini telah menyatu. Wempi menuturkan, saat ini semua memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk Kabupaten Malinau. Di mana tantangan kedepannya semakin berat, tapi jika bersatu maka dapat dilalui.
“Karena pada dasarnya kami milik masyarakat Kabupaten Malinau, sudah saatnya tidak ada lagi kompetisi, sudah saatnya semuanya bersatu. Terima kasih atas semua doa dan dukungan kepada kami, pada seluruh masyarakat Malinau dan masyarakat Kaltara,” ucapnya.
Setelah menjalani prosesi pelantikan, Bupati Malinau Wempi W Mawa bersama wakilnya, Jakaria akan melaksanakan tugasnya dalam memimpin Malinau dengan beberapa program unggulan. Dengan motto terwujudnya Kabupaten Malinau yang mandiri, damai dan sejahtera, didukung pemerintahan yang profesional.
Di mana program andalannya berupa RT Bersih, Rasda Plus, WM Malinau Maju (Wajib belajar Malinau Maju), Millenial mandiri dan Desa Sarjana.
“Mengenai program kerja, pada saatnya nanti kami kembali ke Malinau kami akan memprioritaskan APBD bagi masyarakat Malinau, dengan prioritas kepada aspek kesehatan dan pemulihan ekonomi,” sebutnya.
Menjadi daerah perbatasan, dirinya percaya akan menjadi serambi terdepan Kaltara. Oleh sebab itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi pasti sangat paham, pasti sangat mengerti apa yang menjadi prioritas bagi masyarakat perbatasan dan pedalaman.
“Oleh sebab itu kami percaya akan membangun komunikasi dengan Gubernur, Wagub untuk membangun Malinau. Karena tidak mungkin Malinau dapat membangun sendiri daerah perbatasan dan pedalamannya,” paparnya.
“Pasti seirama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Karena perbatasan adalah Indonesia dan Indonesia adalah perbatasan,” tambahnya.
Dia menambahkan, dengan peniadaan SOA di Malinau, maka untuk mencukupi kebutuhan masyarakat perbatasan dirinya akan melihat regulasinya, jika memungkinkan akan diprioritaskan melalui anggaran yang ada.
“Itu tergantung dari regulasi dan itu juga tergantung dengan situasi dan kondisi keuangan kita saat ini, mana yang menjadi skala prioritas,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin