Tarakan – Tercatat 4 bulan terakhir semenjak perayaan Hari Natal, harga cabai di Tarakan naik hingga tiga kali lipat. Dari Rp 50 ribu hingga mencapai Rp 150 ribu, cabai menjadi salah satu komoditas dengan harga yang tidak stabil.
Saat di temui berdagang di Pasar Tradisional Gusher, Salah satu pedagang Supi menyampaikan bahwa semenjak akhir tahun harga cabai di Tarakan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Yang mulainya sekitar 50-60 ribu sekarang mencapai 3 kali lipat dari harga tersebut.
“Meskipun cabai kebutuhan mendasar yang pasti di beli para ibu rumah tangga, tetapi melonjaknya harga yang tidak turun dengan harga sebelum tahun baru menjadi kekhawatiran kami sebagai pedagang,’’ ujar Supi kepada benuanta.co.id, Sabtu (06/03/2021).
Ia menjelaskan, berbeda dengan harga cabai luar daerah cukup relatif lebih murah. Meskipun demikian, ketertarikan warga Tarakan dengan cabai lokal terbilang relatif tinggi dari pada cabai luar daerah.
Dengan harga biasa selisih 20 ribu tidak menutup intensitas warga Tarakan untuk membeli cabai lokal. Cabai lokal biasanya di peroleh dari petani di Juata dan Kampung 1 dengan kualitas yang lebih unggul.
‘’Di daerah pasar tradisional Gusher ini memang relaltif berbeda harganya untuk cabai lokal, saya sendiri memperoleh cabai ini dari para petani langganan saya,’’ katanya.
Pada Saat bersamaan Benuanta.co.id juga mewawancarai pembeli di pasar tersebut, ia membeberkan beberapa bulan ini memang harga cabai di Tarakan mengalami peningkatkan yang tinggi. Di tambah kondisi Pandemi Covid-19 harapannya harga cabai menjadi stabil kembali.
Meskipun, lanjutnya, sudah mendekati bulan puasa yang notabenenya kenaikan harga cabai terjadi tiap tahun. Tapi untuk di 2021, harga cabai yang awalnya sekitar 50 ribu naik hingga 150 ribu belum ada penurunan ke harga awal semenjak kenaikannya.
‘’Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, harga cabai saat ini belum ada tanda-tanda penurunan ke harga awal meskipun tiap tahun memang harga cabai selalu naik,’’ jelas Warga Karang Anyar, Putri.(*)
Reporter: Reza Munandar
Editor: Ramli