MAKASSAR – Hanya berselang sehari, jumlah pasien berkategori positif virus Corona (Covid-19) di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan signifikan, sebanyak 144 orang. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, covid-19.sulseprov.go.id Selasa 9 Juni, pasien dikategori ini sebanyak 1.239 orang, kemudian mengalami peningkatan menjadi 1.383 pasien, Rabu 10 Juni 2020.
Dari 1.383 pasien positif tersebut, sebanyak 845 orang menjalani isolasi mandiri, dan 538 orang lainnya sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang dipusatkan di kota Makassar. Begitupun korban jiwa dikategori yang sama turut mengalami peningkatan menjadi 104 orang dengan presentase 4,7 persen.
Meski demikian, jumlah warga yang dinyatakan sembuh akibat wabah ini atau status positif Covid-19 terbilang meningkat, dari 674 menjadi 705 orang dengan presentase 32,2 persen.
Terkait upaya pencegahan penyebaran virus Corona di Sulsel, Pemerintah berupaya melakukan rapid test massal di beberapa daerah, salah satunya di Kota Makassar. Namun, langkah tersebut ditentang sebagian warga dan menolak keras untuk diadakannya rapid tes massal.
Bahkan, kejadian lainnya di Makassar belakangan ini kerap terjadi pengambilan paksa Jenazah berkategori Covid-19 di beberapa rumah sakit rujukan, seperti di Rumah Sakit (RS) Dadi, RS Stella Maris, RS Labuang Baji dan RS Bhayangkara Makassar.
Menurut Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, bahwa aksi tersebut diduga ditunggangi kepentingan politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
“Jadi ini kita lagi usut. Ini ‘kan kepentingan, kan Makassar ini mau Pilwali (Pemilihan Wali Kota),” kata Nurdin Abdullah belum lama ini.(*)
Reporter: Akbar
Editor: M. Yanudin