TARAKAN – Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes secara resmi membuka Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Ke-XVIII tahun 2020 tingkat Kota Tarakan, yang digelar di halaman Masjid Baitul Izzah Islamic Center, Kamis (19/3/2020). Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga 23 Maret mendatang.
Meski di tengah musibah Covid-19 yang melanda, para peserta dari 4 kecamatan terlihat antusias. Sebab, sebelum memasuki wilayah tersebut. Para pengunjung baik peserta, tamu undangan, hingga petugas kepolisian dan Satpol PP Tarakan yang berjaga, wajibkan dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal body scanner dan juga menggunakan hand sanitizer yang disediakan oleh Dinas Kesehatan.
“Hasil pertemuan kita di provinsi, pak gubernur juga tidak membatalkan MTQ tingkat provinsi. Sehingga saya khawatir kalau kita tidak laksanakan ini, kita tidak bisa memilih nanti yang mewakili Tarakan di tingikat MTQ provinsi,” ujar dr. H. Khairul, M.Kes kepada benuanta.co.id.
Namun, ia juga memberi pesan khusus yang merupakan arahan presiden dan juga fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada panitia untuk tetap berikhtiar mencegah Covid 19. Tetap beribadah, namun tetap mengikuti protokol pencegahan.
“Sebagai muslim, tentu di dalam kesulitan ini senjata kita yang paling utama adalah doa. Ikhtiar sudah kita lakukan, yang dilakukan dari pemerintah pusat, provinsi dan Kota Tarakan ini. Sesuai imbauan MUI saya mengharapkan kepada seluruh masyarakat Tarakan mulai setiap Salat Jumat besok dan salat wardu mari kita melaksanakan membacakan qunut nazilah. Doa untuk menghadapi malapetaka yang besar, dan kita diajarkan oleh Rasulullah untuk membaca doa qunut nazilah tersebut,” tuturnya.
Selain menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh jajaran panitia MTQ, Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ), dewan hakim, para pembina dan pembimbing, serta tokoh masyarakat yang bekerja keras dalam menyeleksi mempersiapkan qori dan qoriah untuk berkompetisi di tingkat Kota Tarakan selama 20 Maret hingga 23 Maret 2020 mendatang. Orang nomor satu di Tarakan ini juga mengatakan permohonan maaf kepada panitia dan seluruh kafilah, dengan pelaksanaan MTQ tingkat kota ini tidak meriah, lantaran adanya situasi dan wujud keprihatinan nasional terhadap Covid-19.
“Tetapi esensi dari musabaqah tetap kita lakukan, dan terus menjaga proses-proses pencegahan terhadap Covid-19 ini agar diperhatikan oleh panitia. Saya juga tentu merasa sedih dan prihatin, karena bulan-bulan ini merupakan bulan umat Islam untuk merayakan berbagai kegiatan, termasuk isra mikraj. Setelah itu juga kita memasuki bulan suci Ramadan, di mana akan ada tarawih dan lebaran. Kita berdoa semoga musibah ini bisa berlalu dengan cepat, sehingga kita bisa kembali di kehidupan yang normal,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia MTQ Ke-XVIII tahun 2020 tingkat Kota Tarakan, Suparlan menyebut, peserta dari 4 kecamatan ini diikuti oleh 174 orang. “Tarakan Utara 42 orang, Tarakan Barat 43 orang, Tarakan Tengah 44 orang, Tarakan Timur 45 orang. Dengan MTQ Ke-XVIII kita mengambil tema, melalui MTQ kita wujudkan sumber daya Qurani, berkualitas dan berdaya saing menuju Kota Tarakan yang maju dan sejahtera,” tutupnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : M. Yanudin