UAS Sebut Perjuangan Ulama Terdahulu Lebih Berat Syiarkan Islam di Bulungan

TANJUNG SELOR – Jemaah Masjid Agung Istiqomah sangat antusias menyambut kedatangan Ustad Abdul Somad (UAS) untuk memberikan tausiah. Sebelum acara dimulai, beberapa jam sebelum Salat Ashar masjid sudah penuh. Hal ini menandakan kecintaan jemaah tak hanya dari masyarakat Riau, namun di Bulungan pun mengelu-elukan Dai Kondang itu.

Tampak riuh dan salawat menggema sambil terdengar suara takbir mengiringi UAS naik ke atas mimbar. UAS mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki ke Tanjung Selor, Ibukota Provinsi Kalimantan Utara.

Walaupun namanya sudah melambung jauh, dirinya tetap menunjukkan kesederhanaan. Serta menghormati para tokoh agama, tokoh masyarakat dan ulama di Bulungan. UAS mengatakan, perjuangannya datang ke Tanjung Selor dengan beberapa kali transit belum ada apa-apanya dengan ulama terdahulu. Yang datang ke Kalimantan Utara seperti di Bulungan ini.

“Perjuangan Abdul Somad ini belum seberapa, saya datang karena diundang. Beda ulama dulu itu dengan nawaitu datang ke sini,” ujar alumni Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, Kerajaan Maroko ini.

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu ulama Kharismatik Syekh Ahmad al-Magribi contohnya, ratusan tahun lalu sudah berjuang di Jalan Allah untuk menyebarkan Tauhid. Kini pusarannya ada di Desa Salimbatu, desa tertua di Kabupaten Bulungan yang meninggal di tahun 1833. Sebelum melaksanakan tablig akbar, UAS juga menyempatkan diri melakukan ziarah ke makam Habaib ini.

“Saya sempat ke makam Syekh Ahmad al-Magribi. Masya Allah, perjuangan saya rupanya belum seberapa. Kurang lebih 200 tahun lalu ternyata di sini sudah berkembang Agama Islam dengan kehadiran cucu Nabi Muhammad SAW,” sebutnya.

Yang menyita perhatiannya adalah Kapolres yang hadir yakni AKBP Yudhistira Midyahwan. Dua kali beliau datang, dua kali juga bertemu di tempat yang berbeda. Tahun lalu saat Yudhistira menjabat Kapolres Tarakan, UAS bertemu. Kini menjabat sebagai Kapolres Bulungan juga bertemu lagi.

“Saya dua kali ketemu dengan beliau. Semoga kedepannya ketemu lagi dan menjadi Kapolres di tempat baru, saya doakan karir lancar dan menjadi Kapolda,” ucapnya sembari diaminkan jemaah.

Tema Merajut Ukhuwah menjadi tema pilihan yang dibawakan oleh UAS. Hanya saja isinya pun tidak jauh dari kehidupan sehari-hari dan persoalan agam. Yang menarik selain memberikan tausiah, juga menjawab pertanyaan jemaah melalui kertas yang sebelumnya telah dikumpulkan.

Bahkan dari sisi ini juga banyak yang mengundang tawa, tapi setiap pertanyaan mendapatkan jawaban yang memuaskan jemaah. Salah satu yang ditekankan adalah generasi muda, jika ingin terjauh dari segala hal buruk, maka dekatkan dan ajarkan Alquran.

“Jauhkan anak dari narkoba, AIDS, zina, internet dan game, maka kenalkan pada Alquran. Agar jadi soleh dan solehah,” tuturnya.

Pria kelahiran tahun 1977 itu pun sebelum berangkat ke Tanjung Selor, menyempatkan diri memberikan tausiah di Pulau Bunyu. Salah satu kecamatan di Kabupaten Bulungan. Lalu menyeberang lagi ke Tanjung Selor, di Masjid Agung Istiqomah. Dan jadwal lanjutan melaksanakan Salat Subuh di Masjid Ar Rahman Gang Padaidi Jalan Sengkawit Kelurahan Tanjung Selor Hilir. Setelah itu melaksanakan tausiah kepada jemaah. (*)

Reporter: Heri Muliadi
Editor : M. Yanudin

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *