MALINAU – Bupati Malinau, Dr. Yansen TP, M.Si secara resmi menyerahkan alat berat mobil operasional pertamanan dan pemukiman, serta motor roda dua kepada UPTD DPUPR-PERKIM Kabupaten Malinau, Selasa, (8/10).
Dalam Laporan Kepala Dinas DPUPR-PERKIM Kabupaten Malinau, Dr. Tomy, SE, M.Si mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malinau dengan persetujuan DPRD Kabupaten Malinau melalui Dinas DPUPR-PERKIM tahun anggaran 2019 telah mengalokasikan anggaran pengadaan alat berat untuk penunjang tugas operasional di daerah-daerah pedalaman dan perbatasan, yaitu Bulldozer 2 unit, Excavator 1 unit dan Motor Grader 1 unit.
Kemudian dari empat unit alat berat tersebut 3 unit akan dioperasionalkan di wilayah selatan di Kecamatan Kayan HIlir, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Selatan, Kecamatan Sungai Boh dan Kecamatan Bahau Hulu. Keberadaan alat berat tersebut saat ini sudah berada di Kecamatan Sungai Boh, sedangkan 1 unit Bolldozer juga dioperasionalkan di wilayah barat di Kecamatan Mentarang Hulu.
Dr. Yansen TP, M.Si mengungkapkan, pemerintah itu harus terus menerus melakukan upaya langkah-langkah strategi bagaimana menangani persoalan daerah. Wilayah Malinau yang sangat luas dan dikenal sebagai wilayah tertutup, terpencil, tertinggal dan terbelakang, itu semua disebabkan karena mobilisasi rendah akibat transportasi yang terbatas. “Oleh sebab itu, saya kira tidak terpaku pada persoalan sebagaimana upaya kita untuk mencari solusi,” ujarnya.
Solusi yang dilakukan dengan keterbatasan dana adalah bagaimana strategis mendorong unit-unit kerja di lapangan untuk bisa memaksimalkan upaya dalam menangani persoalan. Tentunya akan membutuhkan alat untuk menangani keterisolasian wilayah dan membuka jalur jalan dengan menempatkan alat-alat berat pada wilayah kerja di Kecamatan.
Menurut Bupati Yansen TP, dengan adanya alat berat ini masyarakat sangat antusias sekali. “Kenapa? Ya selama ini kita menunggu dan mengusulkan proyek namun tidak bisa karena terbatasnya dana dan SDM juga. Oleh karena itu dengan adanya alat ini ada upaya partisipasi dari masyarakat desa dan kecamatan, bagaimana memaksimalkan penggunaan alat ini,” pungkasnya. (hms/kal)