benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PERKIM) memasang sejumlah alat pendeteksi ketinggian air dan curah hujan atau Pos Hidro (Posidro) sebagai upaya mitigasi dan peringatan dini bencana banjir.
Plt Kepala Seksi Pantai dan Air Baku PUPR-PERKIM Kaltara, Rianita Pertiwi, mengatakan pemasangan alat ini disesuaikan dengan wilayah kewenangan sungai di Kaltara, khususnya di Sungai Kayan yang melintasi Kabupaten Malinau dan Bulungan.
“Fokus utama penempatan Posidro berada di Sungai Kayan karena merupakan kewenangan Pemprov Kaltara,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Ia menjelaskan, alat tersebut dipasang di titik-titik strategis yang telah dikaji sebelumnya. Saat ini, Posidro aktif beroperasi di wilayah Antutan dan Kuteka.
“Sebelumnya, Posidro juga terpasang di Lepa Aru, namun alat tersebut rusak akibat banjir besar dan akan diperbaiki melalui anggaran perubahan,” katanya.
Setiap unit Posidro dilengkapi dengan sensor curah hujan untuk memantau kondisi harian, bulanan, hingga tahunan, serta sensor tinggi muka air yang ditempatkan di tepi sungai untuk memantau pergerakan ketinggian air Sungai Kayan.
“Alat ini berfungsi mensimulasikan kondisi hujan di hulu dan memprediksi kenaikan muka air di hilir,” jelasnya.
Rianita menambahkan, pengadaan satu unit Posidro menelan anggaran sekitar Rp150 juta yang bersumber dari APBD Pemprov Kaltara. Data dari alat ini bersifat real-time dan dapat diakses oleh publik maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Informasi yang disajikan meliputi kondisi siaga (Siaga 1, 2, dan 3) hingga status banjir.
“Data dikirim secara telemetri selama 24 jam dan menjadi acuan penting dalam peringatan dini. Namun, tantangan di lapangan adalah gangguan jaringan dan pasokan listrik yang kadang menyebabkan data terputus,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustna







