Harga Bahan Pokok Melambung Jelang Lebaran, Dr. Ana: Hal Wajar

benuanta.co.id, TARAKAN – Pengamat ekonomi Kota Tarakan menyebut fenomena kenaikan harga bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan (HBK) merupakan hal yang wajar.

Adanya kenaikan harga cabai yang mencapai harga Rp 150 ribu per kilogram, cabai rawit merah Rp 130 ribu, cabai keriting Rp 80 ribu, keriting hijau Rp 60 ribu, lombok besar Rp 120 ribu. Sedangkan harga bawang dikisaran Rp 45 hingga Rp 50 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 45 ribu, dulunya Rp 35 sampai Rp 40 ribu dan daging ayam masih harga normal yaitu Rp 50.

Baca Juga :  Pasca Lebaran, Harga Beberapa Komoditi Terpantau Stabil

Terkait hal tersebut, salah satu Pengamat Ekonomi Kota Tarakan, Dr. Ana Sriekaningsih, SE, MM menuturkan, permintaan komsumsi masyarakat yang naik akan menimbulkan kenaikan harga bahan pokok. Oleh karena itu, hukum ekonomi akan digunakan saat terjadinya fenomena kenaikan harga bahan pokok menjelang hari raya.

“Kalau naik itu biasa, disitulah peran pemerintah harus sidak ke pasar. Boleh naik tapi tetap ada plafon yang menentukan kebijakan tersebut adalah pemerintah. Terus pasar murah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu atau ekonominya menengah ke bawah,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).

Baca Juga :  Pasca Lebaran, Harga Beberapa Komoditi Terpantau Stabil

Menurutnya, kenaikan harga ini akan menimbulkan inflasi yang terukur. Ia menuturkan pemerintah harus menggunakan fungsinya untuk menyediakan suplai barang, transportasi terjangkau untuk kebutuhan bahan pasokan supaya inflasinya tidak tinggi dan harga dapat di jangkau oleh masyarakat.

Selain itu, pemerintah harus menyediakan pasokan bahan karena berdasarkan ritual HBK setiap tahunnya permintaan masyarakat meningkat untuk menyambut hari raya.

“Mungkin kebutuhan yang sehari hari terjadi kelipatan kebutuhan harus ada penambahan pasokan dan cadangan pangan. Itu kewajiban pemerintah,” jelasnya.

“Pemerintah harus memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa semua jaminan harus terpenuhi. Ada 4 K, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi barang, ketersediaan barang dan komunikasi yang efektif. Ini yang harus di penuhi oleh pemerintah agar masyarakat bisa tenang untuk memenuhi kebutuhannya jadi tidak terjadi panic buying,” tambahnya.

Baca Juga :  Pasca Lebaran, Harga Beberapa Komoditi Terpantau Stabil

Kendati demikian, ia meyakini di Kota Tarakan sendiri tidak akan terjadi panic buying. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik dan melakukan pembelian yang berlebih.

“Untuk pemerintah tetap lakukan pemantauan harga pasar dan terus galakkan pasar murah dan lainnya sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *