SEMENJAK dilantik sebagai Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) pada 15 Februari 2021, Zainal Arifin Paliwang (ZAP) seakan tak pernah mengenal lelah untuk terus bergerak membangun Kaltara. Ia dilantik bersama wakilnya saat itu Yansen Tipa Padan (YTP) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara jam sembilan pagi Waktu Indonesia Barat (WIB). Mengenakan pakaian jas formal serba putih, keduanya disumpah di bawah kitab suci. Suasana pelantikan berjalan khidmat diiringi rintik hujan. SK yang dibacakan Presiden diberikan kepada Zainal. Amanah sebagai seorang Gubernur Kaltara pun diemban sejak detik itu.
Zainal mengawali karirnya sebagai Gubernur Kaltara dengan kondisi yang tidak mudah. Di awal menjabat sebagai seorang Gubernur, Zainal dihadapkan tantangan membangun Kaltara dengan anggaran yang terbatas. Namun bagi Zainal, hal itu bukanlah suatu alasan untuk tidak membawa Kaltara lebih baik lagi. Zainal memabangun Kaltara dengan gayanya. Ia tak betah berlama-lama di dalam ruang kerja. Kursi dan fasilitasi yang diberikan negara di dalam Gedung Gubernur itu seakan menjadi tempat Zainal singgah berpikir, merancang, dan menata Kaltara. Selebihnya, ia langsung turun lapangan. Melihat secara langsung wilayah – wilayah, hulu ke hilir, sungai dan lautan seakan akrab dengannya, begitu juga dengan masyarakat.
Ya, Zainal merupakan seorang yang tergolong akrab dengan masyarakat. Ia tak sungkan bercengkramah dengan siapapun. Tak ada batasan ia sebagai Gubernur dan warga. Baginya, sejak diberi amanah oleh rakyat, ia adalah pelayan bagi masyarakat Kaltara. Jadi, ia harus benar – benar dekat agar bisa tahu persis apa yang diinginkan masyarakatnya.
Langkah Zainal mengawali sebagai seorang Gubernur Kaltara mulai dipantau sejumlah pihak. Berbagai statmen soal Zainal mulai tersiar di sejumlah sosial media maupun perbincangan di warung kopi. Pojok dan sudut ruang wilayah Kaltara mulai memperhatikan langkah Zainal. Langkahnya sempat diperlambat ketika merebaknya kasus Covid-19 yang pertama kali terjadi pada 28 Maret 2020. Semenjak dilantik hingga menjalankan tugas sebagai seorang Gubernur Kaltara, Zainal harus putar otak mengimbangi pembangunan yang terus berjalan, serta penanganan Covid-19 saat itu. Bukan tugas yang mudah, bagi Zainal keduanya harus berjalan seirama. Pembangunan tidak boleh berhenti dan penanganan Covid-19 juga harus berhasil.
Zainal menganggap penanganan Covid-19 merupakan salah satu cara pemerintah hadir dalam menyelamatkan warganya. Terlebih, virus ini adalah virus menular yang mematikan. Kasus Covid-19 makin hari makin mengganas. Sementara ekonomi Kaltara juga harus terus berputar. Sejumlah pejabat mencari aman dari virus menular ini. Namun tidak bagi Zainal, ia tak bisa berdiam terlalu lama. Ia kembali turun lapangan untuk menjemput sejumlah anggaran dari pusat ke Kaltara. Tujuannya tak lain tak bukan agar perekonomian Kaltara dan penanganan Covid-19 harus tetap seimbang.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2021 yang semula Rp2,5 triliun bertambah menjadi Rp2,7 triliun. Namun begitu, APBD Kaltara 2021 tak bisa digunakan sepenuhnya dalam membangun Kaltara sesuai visi dan misi. Sebab, anggaran Rp2,7 triluin itu digunakan juga untuk penanganan dan pemulihan Covid-19. Alhasil, Zainal tak bisa memaksimalkan pembangunan di awal karirnya sebagai Gubernur Kaltara.
Zainal Tak Asal Melangkah
Mungkin ini lebih tepat, karena melihat dari keterpurukan ekonomi masa pandemi. Zainal yang terus melangkah seakan tahu bagaimana memperbaiki ekonomi Kaltara yang melambat di 2021. Ia tak banyak mencari alasan apalagi bicara teori bagaimana kembali meningkatkan ekonomi Kaltara. Berbagai kritikan tajam dan ingin menghambat langkahnya dijawab dengan pencapaian, data, serta hasil untuk Kaltara.
Merujuk pada Laporan Perekonomian Kaltara Agustus 2022 yang dirilis Kantor perwakilan Bank Indonesia Kaltara, pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 2022 melanjutkan tren positif dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan I 2022 sejalan dengan peningkatan perekonomian domestik serta wilayah Kalimantan secara keseluruhan. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh meningkatnya kinerja Lapangan Usaha (LU) pertambangan, pertanian dan industri pengolahan meski LU konstruksi kembali mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi pengeluaran, peningkatan dipicu oleh tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor di tengah PMTB yang mengalami kontraksi pada triwulan laporan.
Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Kaltara secara persentase mengalami peningkatan menjadi sebesar 51,02% dari sebelumnya 46,40% terutama berasal dari realisasi PAD dan pendapatan transfer. Sejalan dengan itu, realisasi belanja APBD juga mengalami peningkatan menjadi sebesar 29,97% dari sebelumnya 26,08% pada triwulan II 2021 didorong oleh realisasi komponen Belanja Operasional.
Sementara itu, inflasi Kaltara pada triwulan II 2022 tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan meningkatnya harga komoditas global yang terdampak oleh Perang Rusia-Ukraina. Tekanan inflasi juga dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat setelah pelonggaran kebijakan PPKM oleh pemerintah yang bertepatan dengan momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H pada April-Mei 2022. Terganggunya pasokan komoditas pangan khususnya kelompok hortikultura akibat faktor cuaca juga memberikan andil terhadap tekanan inflasi.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022 yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, intermediasi perbankan di Kaltara juga mengalami peningkatan terutama didukung oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibanding periode sebelumnya. Sumber utama pertumbuhan kredit berasal dari kredit korporasi ditengah kredit konsumsi dan UMKM yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan DPK juga cukup tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK nasional maupun regional Kalimantan.
Kondisi Ketenagakerjaan Kaltara menunjukkan peningkatan sebagaimana tercermin dari meningkatnya ketersediaan lapangan kerja dari berbagai LU serta peningkatan pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dari Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia. Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukan tren penurunan selama 4 (empat) semester terakhir setelah sebelumnya sempat meningkat di awal periode pandemi. Data ketenagakerjaan bulan Februari 2022 dari BPS Provinsi Kaltara menunjukkan bahwa TPT mengalami penurunan dari 4.67% menjadi 4,62%.
Selain itu, tingkat kemiskinan di Kaltara pada September 2021 mengalami penurunan setelah sebelumnya sempat meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi setelah sempat tertekan akibat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut juga didukung oleh kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) di wilayah Kaltara sebesar 1,11% (yoy) pada Juni 2022 dibandingkan posisi Juni 2021 didorong oleh meningkatnya permintaan produk turunan hasil tanaman holtikultura yang merupakan bahan baku makanan olahan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltara kembali mengalami peningkatan sebesar 0,79% (yoy) dari periode sebelumnya setelah pada periode sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,73% (yoy).
Peningkatan ekonomi Kaltara di tangan Zainal ini bukan semata hadir begitu saja. Zainal tahu persis apa yang harus dan tidak harus dilakukan untuk menggunakan anggaran pemerintah ini. Fokusnya tetap pada visi dan misi yang ia bawa. Seiring berjalannya peningkatan ekonomi Kaltara tersebut, Zainal sudah menatap 2023 agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target-target yang sudah tercatat di benaknya.
Zainal Bukan Pemula Sembarang Pemula
Tak sedikit pihak yang meragukan Zainal menakhodai Provinsi Kaltara. Tak lain karena belum ada jejak karir Zainal di birokrasi. Zainal pensiunan Polisi, Zainal belum punya pengalaman di pemerintahan, Zainal bukan orang politik, tapi Zainal disenangi masyarakat. Buktinya, Zainal selalu menyempatkan hadir disetiap kesempatan kegiatan masyarakat. Mulai dari kegiatan kecil, kegiatan besar, kegiatan budaya, hingga kegiatan anak muda. Zainal yang terus berupaya hadir ini terlihat begitu kuat. Nafas dan ototnya seakan saling tahu bagaimana harus menguatkan. Ditambah pikirannya yang ikut serta menguatkan mentalnya membawa diri dalam memimpin Kaltara 3.6 tahun saja.
Keraguan itu ditumpas Zainal dengan membawa dirinya merupakan seorang Gubernur yang dapat diandalkan warganya. Selain keluar masuk pedesaan sekalipun, Zainal tetap terlihat kuat. Sejauh apapun jarak yang harus ditempuh dengan geografis Kaltara yang tak semulus aspal di wilayah – wilayah Pulau Jawa, Zainal pasti hadir. Setelah menyerap sejumlah aspirasi dan melihat langsung wilayah – wilayah yang memperihatinkan, Zainal terbang ke Jakarta berkoodinasi langsung dengan Menteri – Menteri. Koordinasi ini terus dilakukan Zainal agar anggaran untuk Kaltara terkawal dan tepat sasaran.
Meski begitu, koordinasi yang terus dilakukan Zainal kerap kali digunjing sejumlah pihak. Zainal kadang memakluminya dengan caranya. Ia tak mau ambil pusing terlalu lama, baginya kritik yang baik adalah kritik yang membangun. Namun tak jarang kritik yang datang kerap kali menyinggung personalnya sebagai seorang yang diberikan tanggungjawab sebagai Gubernur.
Kritik dan keraguan itu kembali dijawab Zainal dengan realisasi investasi yang agresif di tahun 2023. Hingga triwulan III 2023, Pemprov Kaltara mencatat realisasi investasi tembus pada Rp15 triliun. Angka ini merupakan capaian yang luar biasa. Sebab, target investasi Kaltara sebesar Rp7 triliun yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2021 – 2026. Melihat angka investasi di atas, Zainal melesatkan capaian target investasi sekitar 200 persen.
Catatan investasi yang dihimpun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, sektor Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang angka investasi sebesar USD551,87 juta atau setara Rp8,65 triliun. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) membentuk angka investasi sebesar Rp6,35 triliun.
Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, sektor listrik, gas dan air menyumbang angka PMA tertinggi senilai Rp3,15 triliun dari 39 proyek yang berjalan. Kemudian, ada sektor industri kertas dan percetakan yang menyumbang investasi Rp2,58 triliun dari 3 proyek. Selanjutnya, di peringkat tiga tertinggi ada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai Rp1,57 triliun dari 12 proyek.
Di samping itu, PMA yang masuk ke Kaltara ada di sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan senilai Rp739,81 miliar dari 36 proyek, sektor industri makanan sebesar Rp265,51 miliar dari 43 proyek, sektor konstruksi sebesar Rp130,51 miliar dari 18 proyek dan sektor pertambangan sebesar Rp48,51 miliar dari 12 proyek.
Investasi asing juga masuk pada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp33,01 miliar dari 14 proyek, sektor kehutanan sebesar Rp13,04 miliar dari 6 proyek, sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp7,49 miliar dari 19 proyek, sektor hotel dan restoran sebesar Rp558 juta dari 2 proyek.
Selanjutnya, terjadi realisasi investasi pada sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp534,75 juta dari 9 proyek, sektor jasa lainnya sebesar Rp378,20 juta dari 7 proyek, sektor industri mesin, elektronik dan kelompoknya sebesar Rp111,60 juta dari 3 proyek dan sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp102 juta dari 7 proyek.
Beralih ke investasi dalam negeri, realisasi terbesar berasal dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan senilai Rp2,52 triliun dari 82 proyek, sektor listrik gas dan air senilai Rp1,67 triliun dari 86 proyek dan sektor pertambangan senilai Rp873,85 miliar dari 103 proyek.
PMDN juga masuk pada sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp385,76 miliar dari 230 proyek, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp339,12 miliar dari 23 proyek dan sektor konstruksi sebesar Rp252,63 miliar dari 199 proyek.
Kemudian, investasi PMDN terealisasi pada sektor kehutanan sebesarRp73,93 miliar dari 75 proyek, sektor industri kayu sebesar Rp71,91 miliar dari 12 proyek, sektor jasa lainnya sebesar Rp54,75 miliar dari 174 proyek dan sektor industri makanan sebesar Rp38,56 miliar dari 25 proyek.
Investasi juga berlangsung pada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp31,33 miliar dari 69 proyek, sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp17,61 miliar dari 6 proyek, sektor hotel dan restoran sebesar Rp4,96 miliar dari 20 proyek dan sektor industri mineral non logam sebesar Rp4,59 miliar dari 3 proyek. Sementara itu, investasi di bawah Rp1 miliar tercatat pada empat sektor lapangan usaha lain dengan total 36 proyek.
Catatan-catatan realisasi investasi ini salah satu di anatar jawaban atas keraguan sejumlah pihak terhadap Zainal sebagai Gubernur. Terlebih, investasi ini merupakan investasi jangka panjang bagi Kaltara untuk terus menumbuhkan ekonominya. Sejalan dengan itu, Zainal juga berkeinginan putra-putri daerah dapat menjadi SDM utama di sejumlah perusahaan yang akan berdiri di Bumi Benuanta, ke depan.
Zainal Cinta Kaltara
Pria kelahiran 6 Desember 1962 ini tergolong unik. Ia serba bisa dalam bidang apapun. Jangan tanyakan lagi soal kesenian. Zainal ahli dalam bidang kesenian, maka tak heran ia sangat cinta dengan Kaltara dari segi kesenian dan budaya Kaltara. Kecintaannya itu dibawa hingga menjabat sebagai seorang Gubernur, baru di zaman Zainal produk – produk lokal berkembang baik. Salah satunya adalah batik Kaltara. Mulai dari pakaian dinas hingga sesingal yang terus dikenalkan Zainal hingga ke kancah internasional. Tamu nasional maupun internasional selalu dikenalkan dan diberikan sesingal maupun batik Kaltara.
Alhasil, cara Zainal ini merupakan berkah tersendiri bagi perajin produk lokal perbatikan di Kaltara. Belanja produk lokal ini digaungkan Zainal secara terus-menerus, bukan tanpa sebab. Bagia dia, produk lokal Kaltara hanya kurang dilirik, namun bukan tidak dapat bersaing dengan produk lokal provinsi lain. Maka, Zainal dengan sesingalnya sudah menjadi suatu khas baginya disetiap momen. Tak hanya pakaian, kecintaan Zainal terhadap budaya dan kesenian Kaltara juga diterapkan ke seluruh bentuk bangunan pemerintahan di Kaltara yang diwajibkan menggunakan ornamen Kaltara. Tak heran bila batik maupun ornamen Kaltara terdapat diberbagai wilayah saat ini.
Bukan hanya itu, Zainal juga mengutamakan pendidikan anak – anak Kaltara dengan menyalurkan beasiswa dan membangun berbagai infrastruktur pendidikan. Ini dilakukan Zainal sejak awal menjabat Gubernur. Ia tak ingin putra-putri Kaltara kalah dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari provinsi lain. Sebab, ia tahu bahwa putra – putri Kaltara harus memiliki kemampuan agar bisa bersaing untuk mendominasi berbagai perusahaan strategis yang akan dibangun di Kaltara ke depan.
Zainal Suka Ngopi
Diberbagai kesempatan, Zainal harus mondar-mandir ke sejumlah wilayah. Paling sering adalah rute Tanjung Selor – Tarakan menggunakan speedboat. Meski perjalanan hanya menempuh kurang dari satu jam, terkadang Zainal melakukannya bisa tiga kali mondar-mandir. Sungai dan laut seakan akrab dengannya. Mentari dan angin laut sudah menjadi kawan. Zainal mungkin juga sudah dikenal kawanan burung – burung yang berteduh di pinggiran sungai, setiap kali ia melintas.
Aktivitas padat yang selalu ia jalani selama menjabat Gubernur bisa dibilang baru dilakukan oleh Zainal. Belum ada Gubernur Kaltara yang sepadat Zainal. Berbagai aktivitas ia lakoni. Formal maupun non formal, sudah biasa baginya. Cuaca, bukan penghalang bagi Zainal. Baginya, tepat waktu sudah menjadi sasaran utama dalam versinya sebagai Gubernur.
Langkah Zainal cepat dan tegas. Tiba-tiba ia juga sering berhenti untuk sekedar singgah di warung – warung kecil sebelum kembali melangkah. Bagi yang baru kenal Zainal, itu merupakan salah satu hal yang asing. Namun bagi dia, ngopi – ngopi di warung kecil sudah menjadi kebiasaanya sejak lama. Sontak tak jarang pengunjung warung kopi kaget semeja dengan Gubernur Kaltara. Kesempatan ini pun digunakan Zainal ngobrol langsung dengan warga. Meski di warung, terkadang warga dengan bisa dengan leluasa menyampaikan aspiarasinya.
Gemar ngopi di warung – warung kecil ini sering dilakukan Zainal. Tak lengkap baginya bila belum singgah ke warung kopi saat berkunjung ke suatu wilayah di Kaltara. Kopi hitam kental pahit adalah kegemaran Zainal. Pahit, namun baginya nikmat dan menjadi energi tersendiri bagi Zainal. Energi yang tak dimiliki siapapun. Energi yang dapat membawa pikiran dan tenaga bagi Zainal dalam membangun Kaltara di waktu yang singkat.
Zainal Kembali Bertarung
Setelah Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 14 Februari 2024, mencuat beberapa nama yang center dikabarkan maju sebagai Calon Gubernur Kaltara. Di antaranya Zainal dan Yansen. Dua figur yang awalnya diperkirakan masih bergandeng dalam menata dan membangun Kaltara itu memilih adu kuat di Pilgub Kaltara 2024.
Zainal legowo dengan keputusan Yansen yang memilih patuh kepada keputusan partai. Sementara dirinya juga memilih jalan politik bersama Gerindra. Akhirnya, Zainal – Yansen yang begitu kuat secara kefiguran dan politik sepakat berpisah. Namun ada yang menarik dari kedua figur ini. Meski berbeda pandangan politik, namun keduanya tetap kompak di dalam pemerintahan maupun di luar. Masih terlihat di mana – mana poster keduanya menggunakan pakaian Gubernur dan Wakil Gubernur hingga masa cuti masuk. Di luar, keduanya dibeberapa kesempatan masih berpelukan dan bersendagurau. Akrab dan saling menghargai pilihan satu sama lainnya.
Gaya politik yang dibawa keduanya memang harus diacungi jempol. Sama – sama dewasa dalam berpikir politik. Hingga pada akhirnya koalisi partai terbentuk, relawan di masyarakat mulai tampak, dan partai politik mulai memilih. Zainal dengan Gerindra, Golkar, Hanura, PKS, dan NasDem. Sejumlah partai non parlemen juga ikut dengan Zainal. Mulai dari Gelora, PBB, Perindo, Partai Garuda, PSI, dan Partai Buruh. Di tubuh Yansen ada Demokrat, PKB, dan PPP.
Zainal, dengan masa jabatan yang diemban sebagai Gubernur Kaltara pada periode pertama memang masih banyak yang perlu dituntaskan dan dilanjutkan olehnya. Pekerjaan Rumah (PR) besar baginya adalah membawa Kaltara jauh lebih baik dari periode pertamanya. Maka, ia memilihi Ingkong Ala dari Partai Hanura. Ingkong merupakan Wakil Bupati Kabupaten Bulungan. Kawan baik Zainal dan merupakan pilihan yang tepat untuk mendapingi Zainal dua periode.
Menggandeng Ingkong Ala bukan suatu kebetulan. Ingkong Ala merupakan Wakil Bupati Bulungan dua periode. Ingkong juga pernah menjabat sebagai Bupati di sisa masa jabatan 2016-2021. Setelah itu, Ingkong kembali mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati yang berpasangan dengan Syarwani. Jauh sebelum menjadi Wakil Bupati, Ingkong telah berkarir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Bulungan sejak 1998 sebagai staf Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan. Ingkong juga pernah menjadi Wakil Ketua DPRD Kaltara periode 2014-2019.
Zainal Ingkong Ala Pilihanku (ZIAP)
Begitu kira-kira para relawan dan masyarakat menyebut keduanya. Sebutan Ziap akrab ditelingan berbagai kalangan. Zainal dikenal dengan keakraban dengan masyarakat. Begitu juga dengan Ingkong yang dikenal humble. Berada di tengah – tengah masyarakat sudah menjadi kebiasaan keduanya. Terkadang, di momen yang bersamaan, Zainal – Ingkong duduk berbaur dengan masyarakat sambil menikmati kopi dan rokok, sambil ngobrol santai.
Tak heran bila keduanya banyak didekati warga dari berbagai kalangan. Ada yang menyebut keduanya simpel dan merupakan pemimpin yang mau mendengar langsung dari masyarakatnya. Ada juga yang bilang keduanya pemimpin sederhana. Tanpa ada komando, berbagai lapisan masyarakat Kaltara membentuk kelompok – kelompok gerakan politik untuk mendukung keduanya melesat hingga duduk sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur 2024-2029.
Mulai dari kalangan muda hingga tua tampak hadir di sisi keduanya. Saling support satu sama lainnya. Zainal Ingkong Ala pun menjadi sosok pilihan bagi masyarakat Kaltara sejak resmi mendaftarkan diri sebagai calon kepala daerah di KPU Kaltara. Dipilih masyarakat dari hati, gerakan untuk memasang poster keduanya mulai bertebaran di mana – mana. Ada yang datang dari partai politik pengusung dan pendukung. Ada pula yang dicetak sendiri oleh para relawan dari masyarakat.
Zainal yang tak pernah lelah melangkah untuk Kaltara itu tersentuh dengan gerakan yang dibangun para masyarakat untuk dirinya bersama Ingkong Ala. Di deklarasi partai setelah mendaftar di KPU, Zainal menyerukan bahwa diri dan jiwanya ia abdikan untuk Kaltara. Secinta itu Zainal dengan Kaltara dan masyarakatnya. Di momen itu pula, ia berpesan tak menyerang pasangan calon lain dengan politik – politik yang kotor meski dirinya sering diremehkan lawan politik melalui berbagai pesan dan perbincangan yang bertebaran. Ia berulang kali menyampaikan politik santun kepada seluruh pendukungnya. Baginya, membangun Kaltara tidak harus menjatuhkan pihak manapun. Ia yakin, semua pasangan calon punya niat yang baik dalam membawa dan membangun Kaltara ke depannya.
“Semua orang berhak memilih jalannya sendiri. Sama halnya dengan saya, memilih mengabdikan diri sebagai pelayan masyarakat Kaltara,” pesan Zainal. (***)
Editor : Nicky Saputra