3 SPBU di Tarakan Diduga Distribusikan BBM Oplosan, Puluhan Kendaraan Masuk Bengkel

benuanta.co.id, TARAKAN – Tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) besar di Kota Tarakan diduga distribusikan Pertalite dan Pertamax oplosan. Puluhan mesin mobil mengalami low power dan menggelitik setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal ini terkuak setelah Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Bengkel Toyota Sumber Harapan Tarakan yang berada di Jalan Mulawarman.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kaltara, Maria Ulfa mengungkapkan berdasarkan informasi yang ia dapatkan, terdapat tiga SPBU yang mendistribusikan BBM oplosan di Kota Tarakan.

Baca Juga :  Pipa Gas Mengapung di Permukaan Laut, PT PRI Sebut Belum Ada Muatan

“Informasi yang kami peroleh di lapangan kurang lebih ada 3 SPBU yang terlibat, SPBU Mulawarman, SPBU Ladang dan SPBU Lingkas,” ujarnya,Kamis (10/4/2025)

Hal ini berdasarakan komunikasi antar pemilik kendaraan saat ditanyai oleh  pihak bengkel dimana pemilik kendaraan mengisi BBM sebelumnya. Ia mengatakan terdapat kurang lebih puluhan kendaraan roda empat yang mengalami kerusakan yang sama yang diakibatkan oleh BBM oplosan.

“Mungkin ada puluhan mobil kalau di kalkulasi dari karyawan lain mungkin lebih banyak lagi. bengkel lainnya mungkin ada tetapi yang secara tertulis itu bengkel Toyota,” ungkapnya.

Baca Juga :  DKUKMP Tarakan Sebut Kewenangannya Sebatas Tera Alat Ukur

Terkait hal tersebut, Service Advisor Bengkel Toyota Sumber Harapan Tarakan, Agus membenarkan hal ini. Ia mengatakan pada BBM hasil pengurasan dari tangki mobil yang bermasalah terdapat zat seperti abu yang mengubah warna dan aroma BBM.

Ia menegaskan perubahan warna dan aroma tersebut bukan berasal dari mesin maupun tangki namun benar-benar dari BBM yang diisi oleh pemilik kendaraan. Menurutnya, masalah BBM oplosan ini untuk pertamax sudah terjadi sejak Desember 2024 lalu dan untuk pertalite bulan April ini terjadi.

“Keluhannya menggelitik dan low power. Gelitik itu ada bunyi di saat berkendara kalau kita nanjak tarikannya berkurang karena sudah low power. kalau kita lihat bersama kondisinya sama ya dari bahan bakar, ada debu kalau untuk pemeriksaaan nanti dari pihak pertamina untuk memeriksa dari sampel yang kita punya,” jelasnya.

Baca Juga :  Pembuang Sampah Sembarangan Disanksi Perda, Penerapan Aturan Lemah

“Kalau kita kuras dari tangki warna dan aromanya berbeda dari BBM aslinya. Ada juga kondisi mobil baru kita kuras juga sama kondisinya, ini bukan dari tangki,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar