Digitalisasi Pariwisata untuk Mudahkan Akses Intormasi Wisatawan 

benuanta.co.id, TARAKAN – Sebagai pintu masuk Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Tarakan memiliki potensi pariwisata yang kaya dan beragam. Destinasi-destinasi di bumipanguntaka ini menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjung dari luar daerah. Namun, untuk memaksimalkan potensi tersebut, digitalisasi pariwisata menjadi langkah penting agar informasi mengenai wisata di Tarakan lebih mudah diakses dan dipromosikan secara efektif.

Kepala Dinas Disbudporapar Kota Tarakan melalui Kabid SDM Pemasaran dan Ekonomi Kreatif, Rahmat Kartolo menjelaskan bahwa pihaknya hingga saat ini fokus pada pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi.

“Media sosial telah menjadi alat yang efektif dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan konten yang menarik, kami berharap dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Tarakan,” ujarnya pada benuanta.co.id Selasa (24/09)

Baca Juga :  Jadi Daya Tarik, Iraw Tengkayu Ditarget Jadi Event Nasional 2025

Namun, meskipun upaya ini telah berjalan, masih ada tantangan yang dihadapi dalam proses digitalisasi pariwisata. Salah satu destinasi yang telah mengadopsi teknologi modern adalah Museum Sejarah Tarakan. Di sini, pengunjung dapat menikmati kombinasi antara nilai sejarah dan inovasi teknologi. Rahmat menambahkan,

“Di sana (museum) dengan menggabungkan elemen-elemen digital untuk meningkatkan pengalaman pengunjung di museum, sehingga mereka bisa lebih memahami sejarah Tarakan dengan cara yang interaktif.” tuturnya.

Di samping itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan Panti Ratu Intan yang kini telah menerapkan sistem tiket dan parkir secara digital. Dengan e-tiket dan pembayaran online, proses akses ke lokasi wisata menjadi lebih praktis dan efisien.

“Ini adalah langkah awal untuk menciptakan pariwisata yang lebih modern dan ramah teknologi,” jelas Rahmat.

Baca Juga :  Cegah Kabut Asap, DLH Bakal Pasang SPKUA di Kota Tarakan 

Meskipun langkah-langkah ini menunjukkan kemajuan, masih terdapat kekurangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur digital yang belum bisa dimaksimalkan potensinya untuk mmeberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan.

“Kami menyadari bahwa tidak semua area di Tarakan memiliki infrastruktur digital, yang menjadi kendala bagi kami dalam mengimplementasikan digitalisasi secara menyeluruh,” imbuhnya.

Dinas Pariwisata Kota Tarakan berkomitmen untuk terus melakukan digitalisasi dalam promosi pariwisata. Salah satu inovasi yang direncanakan adalah pemasangan videotron di depan museum, yang diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung.

“InsyaAllah, kami menargetkan videotron ini pada tahun 2025 sebagai bagian dari strategi promosi yang lebih modern,” tutup Rahmat.

Digitalisasi pariwisata bukan hanya sekadar trend, tetapi juga merupakan keharusan di era informasi saat ini. Dengan mempermudah akses informasi, diharapkan Tarakan bisa bersaing dengan destinasi wisata lain di Indonesia. Melalui upaya ini, diharapkan juga akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang membawa dampak positif bagi ekonomi lokal.

Baca Juga :  Cuaca Ekstream Pengaruhi Produktivitas Nelayan Kecil di Tarakan

Tarakan memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik, namun untuk itu semua pemangku kepentingan harus bersinergi dalam mendorong digitalisasi dan penyediaan infrastruktur yang memadai. Hanya dengan langkah tersebut, Tarakan dapat merealisasikan visi sebagai salah satu pusat pariwisata unggulan di Kalimantan Utara. (*)

Reporter : Maqbul

Editor: Nicky Saputra 

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *