benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Tantangan pemasaran produk lokal khas Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di pasar Benua Eropa, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltara bakal mengupayakan penyesuaian produk dengan minat pasar.
Menurut Kepala Disperindagkop Kaltara, Hasriyani, tantangan terbesar dalam pemasaran produk lokal di pasar internasional saat ini bukanlah terletak pada bahan baku produk, melainkan ada selera pasar yang harus menyesuaikan dengan minat masyarakat internasional.
“Mereka bukan tertarik pada bahan mentahnya melainkan bahan jadinya. Seperti saat kemarin kita membawa bahan baku kain batik sebanyak satu gulung, mereka lebih tertarik dengan bahan jadinya seperti pakaian dan busana lainnya,” kata Hasriyani pada Senin, 22 Juli 2024.
Selain itu, ia menambahkan penyesuaian minat busana dengan iklim di Eropa juga menjadi faktor yang harus disesuaikan jika ingin memasarkan produk lokal Khas Kaltara secara internasional.
“Disana kan punya 4 iklim musim dan setiap iklim musimnya memiliki gaya dan mode busana yang berbeda dan itu menjadi tuntutan kita,” ujarnya.
“Jadi bahan tetap dari Kaltara tapi untuk mode busananya tetap harus menyesuaikan dengan ciri khas warga disana dan hal ini tentu menjadi tantangan bagi kita disini,” ujarnya.
Meski demikian, Hasriyani tetap optimis kalau produk lokal Khas Kaltara bisa dipasarkan di Benua Eropa. Disperindagkop optimis dengan adanya pembinaan dan dukungan dari KBRI produk lokal khas Kaltara bisa dipasarkan di Eropa.
“Setiap pameran produk kita pasti laku keras disana, tinggal bagaimana kita belajar untuk menyesuaikan mode busana mereka dan saya yakin dengan adanya bantuan pemasaran dari KBRI. Produk lokal khas Kaltara pasti bisa bersaing di Eropa,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli