benuanta.co.id, Nunukan – Irwan Sabri yang telah memantapkan diri maju sebagai Calon Bupati Nunukan pada Pilkada 2024 melihat berbagai solusi jangka panjang dan jangka pendek dalam menuntaskan persoalan di Kabupaten Nunukan. Di antaranya persoalan kebutuhan utama masyarakat serta peningkatan perekonomian daerah. Baginya, berbagai persoalan yang telah menjadi gejolak di kalangan masyarakat akan menjadi fokus utamanya.
Mengenai persoalan tersebut, ia percaya tak sedikit masyarakat Nunukan yang menginginkan perubahan dalam pembangunan maupun perekonomian. Selama ini, menurutnya sudah sangat lama diidamkan seorang pemimpin yang dapat memecahkan berbagai persoalan yang kompleks di Nunukan. Terutama adalah kebutuhan dan sarana air bersih di Nunukan.
Terkait air bersih, Nunukan merupakan salah satu wilayah yang sangat ketergantungan dengan curah hujan. Embung yang tersedia di Nunukan saat ini tak bisa diandalkan lantaran kurangnya pasokan air. Memasuki musim kering, masyarakat akan secara bergantian menerima distribusi air bersih dari PDAM. Menurutnya, fenomena kebutuhan air bersih di Nunukan sudah sejak lama dan hingga saat ini belum dapat dientaskan.
“Jika sudah tidak hujan dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu, atau intensitas hujan berkurang di sini kita paling rasakan bagaimana kebutuhan air bersih itu tadi. Embung yang dimiliki sekarang selain berharap air hujan, beberapa di antaranya juga terjadi pendangkalan. Bukankah persoalan ini sudah menahun, dan jika hanya mengharapkan embung-embung ini saja maka persoalan air bersih di Nunukan tidak akan teratasi,” sebutnya.
Menurutnya, perlu ada penanganan jangka panjang dan jangka pendek. Terkait solusinya, ia menawarkan pengerukan embung yang mengalami pendangkalan, pipanisasi dari sumber air bersih di wilayah luar Nunukan, hingga mengeluarkan kebijakan untuk mengawal pembangunan air bersih tersebut.
“Di Sekaduyun Taka ada sumber air bersih ini kan bisa kita buat jangka panjang. Kita buat pipa jalur bawah air untuk distribusi dari sana ke PDAM yang ada di Nunukan. Saya kira itu bisa dilakukan karena hal ini sangat dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, peningkatan perekonomian masyarakat di Nunukan juga masuk dalam pandangannya sebagai seorang calon bupati. Baginya, sudah sejak lama masyarakat Nunukan bergelut dengan mata pencarian sebagai pembudidaya rumput laut. Justru hal ini belum dapat dimaksimalkan pemerintah saat ini, sehingga cukup berpengaruh bagi perekonomian masyarakat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Budidaya rumput laut dapat menjadi PAD bagi Nunukan. Harus kita maksimalkan dan harus berpengaruh untuk perputaran ekonomi lokal. Dengan produksi rumput laut yang meningkat setiap tahunnya, itu bisa dilihat bahwa daerah ini penghasil rumput laut terbesar di Kaltara. Pintu ekspor terbuka melalui Nunukan, dampaknya pasti menumbuhkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan PAD Nunukan,” terangnya.
Hal lain yang menjadi konsentrasinya, yakni membangun infrastruktur di Nunukan. Baginya, peningkatan pembangunan di Nunukan harus masif setiap tahunnya. Selain membuka akses jalan antar desa, berbagai sarana fasilitas Nunukan juga harus terbangun dengan baik. Termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) serta Sumber Daya Alam (SDA).
“Harus selaras dengan Pemerintah Provinsi. Kita bisa membangun Kaltara jika bersinergi dengan Pemerintah Provinsi. Agar apa, agar pembangunan yang dimaksud dengan konektivitas antar daerah berjalan dan merata. Membangun SDM untuk mengelola SDA yang ada di Nunukan juga perlu ditingkatkan. Jangan sampai tidak seimbang,” paparnya.
Begitu juga dengan listrik, ia melihat persoalan listrik di Nunukan sudah sangat lama terjadi. Terlebih belum ada solusi yang konkret untuk menuntaskan persoalan tersebut. Menurutnya, pemerintah daerah juga perlu pengerjaan jangka panjang seperti turun langsung dalam memecahkan persoalan listrik Nunukan.
“Tidak hanya menyerahkan persoalan ini kepada PLN. Tapi juga sebagai pengambil kebijakan daerah, kita harus punya solusi jangka panjang. Paling tidak kita jemput bola ke pemerintah pusat, apa yang selama ini terjadi adalah suatu hal yang bukan biasa-biasa saja. Sudah dikeluhkan masyarakat sejak lama. Bagaimana kita bisa mengawal solusi listrik ini tuntas secara konsisten,” paparnya.
Jika diberikan amanah dari masyarakat Nunukan, ia akan fokus menyelesaikan persoalan yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Sebab hal itu sudah menjadi tujuan utamanya dalam membawa semangat perubahan dengan energi baru di Nunukan. (*)
Editor: Nicky Saputra