benuanta.co.id, TARAKAN – Cabang olahraga (Cabor) pembalap turut melakukan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara. Saat ini Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Utara (Kaltara) telah melakukan Training Center (TC) desentralisasi di luar daerah.
Diketahui, IMI Kaltara berhasil meloloskan dua atlet, satu pembalap road race dan satu pembalap grasstrack. Disamping itu dalam melakukan persiapan, IMI Kaltara juga menyiapkan pembalap cadangan.
Ketua IMI Kaltara, Sulis Krisbowo mengatakan, pihaknya melakukan TC desentralisasi di luar Kaltara terhadap pembalapnya agar agar bisa menambah jam terbang berlomba.
“TC desentralisasi di luar Kaltara supaya menambah jam terbang pembalap. Kemarin sebagian pembalap pulang dari sekolah balap, tapi kita titipkan lagi supaya mereka banyak mengikuti kegiatan,” kata Ketua IMI Kaltara, Krisbowo, Rabu (29/5/2024).
TC desentralisasi ini dilakukan IMI Kaltara di daerah terpisah. Nomor tanding road race dititipkan berlatih di Samarinda, Yogyakarta dan Blitar.
Krisbowo menambahkan, TC desentralisasi di daerah terpisah. Untuk road race, ada yang dititipkan berlatih di Samarinda, ada juga di Yogyakarta dan Blitar.
“Supaya pembalap memiliki spesialisasi dalam menunggangi jenis kendaraan. Karena di PON nanti tidak diketahui motor yang disiapkan, apakah Honda atau Yamaha,” imbuhnya.
Sementara untuk pembalap grasstrack, IMI Kaltara memusatkan latihan dai Malang, Jawa Timur. Pihaknya pun memisahkan TC desentralisasi ini agar satu pembalap dapat fokus terhadap satu spesifikasi motor.
Terbukti, pembalap roadrace mampu naik podium di gelaran open di Samarinda, Kaltim.
“Sudah ada perkembangan yang baik dari atlet-atlet ini. Seperti yang berlatih di Samarinda, mampu naik podium saat mengikuti berbagai event balap motor di Kaltim,” beber Krisbowo.
Selain menggelar TC desentralisasi dan sentralisasi, IMI Kaltara juga akan melakukan uji coba sirkuit sebelum berlomba. Rencananya akan dilakukan mendekati PON. Meski dengan persiapan yang matang, Krisbowo belum mau mematok target tinggi karena banyak faktor yang bisa membawa pembalap menjadi yang terbaik.
“Yang menentukan itu bukan hanya skill orang, termasuk motor juga mempengaruhi,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli