6 Tahun Tak Beroperasi, IPA Tabalar akan Dikelola Pemkam Tabalar Ulu

benuanta.co.id, BERAU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bersama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Batiwakkal Berau sepakat Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Tabalar akan dikelola Pemerintah Kampung (Pemkam) Tabalar Ulu.

Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMLP) pada DPUPR Berau, Decty Toge Manduli menuturkan, IPA Tabalar akan segera beroperasi meski belum bisa maksimal.

“Mungkin dua hari ke depan IPA Tabalar bisa dioperasikan secara terbatas,” ungkapnya, Selasa (21/5/2024).

Pasalnya, dalam pertemuan yang dilaksanakan pada Kamis (16/5) lalu, juga dilakukan pemantauan serta pengecekan ringan. Sehingga, IPA Tabalar selama dua tahun terakhir akan segera bisa direalisasikan kembali meski dalam kondisi terbatas.

“Jadi nanti akan beroperasi dengan kemampuan 60 persen hingga 70 persen dari kapasitasnya,” bebernya.

Baca Juga :  Berkas Pelaku Pembunuhan di Teluk Bayur Masih Dilengkapi

Dijelaskannya, IPA Tabalar memiliki kapasitas produksi sebesar 5 liter per detik. Dalam pengoperasiannya sementara tidak akan maksimal, sembari DPUPR Berau merencanakan usulan perbaikan hingga realisasinya di APBD-P 2024 mendatang.

“Bisa difungsikan sementara, sambil kita usulkan perbaikannya,” tuturnya.

Beberapa perbaikan yang akan dilakukan di antaranya adalah intake, bak penampungan, sarana prasarana, pipa serta jalan.

“Kita belum tahu pastinya, tapi rencananya kita akan usulkan Rp 1,5 miliar,” ujarnya.

Dengan rencana perbaikan ini, diharapkan pengelolaan pemkam dengan pendampingan DPUPR Berau serta Perumdam Batiwakkal bisa menjadi sumber pendapatan bagi kampung.

“Dengan pengelolaan itu, harapan kita bisa jadi PAK untuk kampung sendiri,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Bupati Berau, Gamalis dalam kunjungan kerjanya ke wilayah pesisir Berau juga mengunjungi menengok IPA di Kampung Tabalar Ulu, pekan lalu yang dilaporkan tak beroperasi sejak 2018 silam.
“Infonya dari kepala kampung, katanya ini sudah 6 tahun tidak beroperasi,” ujarnya.

Baca Juga :  Langgar Kode Etik Polri, Personel Polres Berau di PTDH

Hal ini, memang menurut penuturan kepala kampung yang diterimanya, bahwa laporan dari masyarakat mengatakan jika musim panas, maka sumber air akan mongering. Sebaliknya jika musim penghujan, maka air akan meluap hingga sebabkan banjir dan kerusakan.

“Memang sesuai musim, sehingga debit air itu fluktuatif di sana,” ungkapnya.

Meski begitu, terdapat dua alternatif sumber air yang bisa dimanfaatkan. Tentu, hal ini menjadi perhatian serius sebab kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan primer masyarakat.

“Memang IPA itu yang dikelola dan difungsikan untuk wilayah Tabalar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Diduga Rem Blong, Truk Muatan Alat Berat Kecelakaan Sebabkan Pengemudi Meregang Nyawa

Sehingga, melihat langsung dan mendengar laporan masyarakat, dirinya segera memerintahkan jajaran DPUPR Berau, melalui bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) untuk segera menangani dan memperbaiki permasalahan ini.

“Kita minta segera ditinjau, dipetakan masalahnya apa dan solusinya seperti apa,” ungkapnya.

Hal ini cukup memperihatinkan bagi masyarakat. Sebab selama IPA Tabalar tak berfungsi, maka masyarakat bergantung pada pembelian air bersih keliling.

“Itu yang akhirnya terjadi, padahal ada mesinnya namun tidak berfungsi,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2644 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *