Pemuda Ini Gagal ke Malaysia, Diduga Hendak jadi Pekerja Migran Ilegal

benuanta.co.id, NUNUKAN – Seorang pemuda asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yakni Muhammad Alif Adam (19) ditunda keberangkatannya ke Tawau, Malaysia oleh petugas Imigrasi Kelas II B Nunukan di pelabuhan Tunon Taka pada Selasa (7/5/2024).

Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Ryan Aditya melalui Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Nunukan, Jodhi Erlangga mengatakan, penundaan keberangkatan terhadap calon penumpang tersebut setelah pihaknya melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian kepada para calon penumpang sebelum keberangkatan Kapal Ferry dari Nunukan, Indonesia menuju Tawau, Malaysia.

“Dari sekian banyaknya penumpang yang kita periksa, pemuda ini satu-satunya yang terpaksa kita tunda keberangkatannya karena terindikasi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) non prosedural,” kata Jodhi kepada benuanta.co.id, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga :  Pindah Domisili Tak Lagi Pakai Surat Pengantar RT

Jodhi menerangkan, dari hasil pemeriksaan dokumen Keimigrasian dengan metode wawancara singkat oleh petugas Muhammad Alif Adam diketahui merupakan warga Bone.

Saat itu, calon penumpang tersebut memegang dokumen Keimigrasian berupa paspor terbitan Kantor Kelas II TPI Makassar yang berlaku hingga 22 Desember 2033 mendatang.

“Usianya masih mudah sekali, masih 19 tahun. Saat kita wawancara yang bersangkutan membenarkan bahwa ia akan ke Malaysia untuk bekerja. Tapi saat kita periksa dokumennya, banyak dokumen sebagai pekerja migran yang tidak dimiliki olehnya,” jelasnya.

Baca Juga :  104 PMI Bermasalah Dideportasi ke Tanah Air, Dominan Warga Kaltara

Lantaran terindikasi CPMI non prosedural, pihak Imigrasi Nunukan kemudian menyerahkan Muhammad Alif Adam ke pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kaltara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Penundaan keberangkatan dilakukan hingga pemeriksaan mendalam terhadap Muhammad Alif Adam selesai dilakukan sebagai tindak lanjut terkait dengan tujuan yang bersangkutan ke luar negeri,” ucapnya.

Sementara itu, Jodhi menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap setiap calon penumpang yang hendak berangkat ke Tawau Malaysia untuk antisipasi terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Juga :  Tiga Pelajar Nunukan Wakili Kaltara di Ajang FLS2N 2024

“Ini merupakan bentuk komitmen kita dalam memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi Imigrasi serta perlindungan terhadap calon pekerja migran Indonesia,” pungkasnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *