Kaltim – Pengembangan produktivitas pangan melalui Demonstration Plot (Demplot) terus digencarkan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), dengan meningkatkan realisasi program yang menyasar berbagai wilayah tanggung jawab distribusi perusahaan, khususnya di kawasan timur Indonesia. Pengembangan program demplot juga upaya meningkatkan penggunaan pupuk non subsidi di kalangan petani, guna menekan ketergantungan akan pupuk subsidi dengan hasil yang jauh lebih optimal.
Keberhasilan demplot Pupuk Kaltim pun secara bertahap terus menunjukkan peningkatan signifikan, dengan hasil rata-rata petani yang jauh diatas kapasitas produksi sebelum mengikuti program. Seperti yang dirasakan para petani Desa Bonto Padang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, yang mampu mencapai produktivitas hasil dengan potensi sebesar 10-11 ton per hektare (ha), dari sebelumnya berkisar 4-5 ton/Ha. Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan hasil ubinan ukuran 2,5 x 2,5 Meter yang diterapkan pada lahan seluas 0,5 Ha yang dilakukan dan disahkan oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat
VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim, Indah Febrianty, mengungkapkan program demplot merupakan wujud kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung produktivitas pertanian nasional dan ketahanan pangan, dengan memberikan solusi pertanian berkelanjutan. Dimana demplot pupuk non subsidi ini terus didorong agar petani mampu memaksimalkan kapasitas produksi yang diharap makin berdampak terhadap kesejahteraan petani.
“Keberhasilan demplot ini wujud kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim untuk terus berinovasi dalam mendukung petani Indonesia. Kami percaya dengan memberikan solusi pertanian berkelanjutan, Pupuk Kaltim dapat berkontribusi lebih nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani,” ujar Indah, Rabu (8/5/2024).
Untuk demplot kali ini, Pupuk Kaltim menggunakan kombinasi pemupukan berimbang mulai pupuk tunggal Urea Nitrea Granul, ditambah pupuk majemuk NPK Pelangi 20-10-10 dan pupuk hayati Ecofert serta Biodex pada saat olah lahan. Kombinasi ini dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan sistem akar tanaman, sekaligus menekan perkembangan penyakit secara maksimal. Sementara untuk bibit menggunakan varietas Ciliwung yang sudah umum digunakan oleh para petani setempat, dengan sistem tanam benih langsung (Tabela) sebagai metode penanaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan.
Pemilihan sistem Tabela memungkinkan penanaman benih secara langsung ke dalam tanah, sehingga dapat mengurangi kerugian benih dan mempercepat proses pertumbuhan. Sedangkan untuk dosis pemupukan, disesuaikan dari hasil pengujian tanah secara cermat dengan perencanaan matang tim agronomis Pupuk Kaltim, agar tambahan nutrisi yang diperlukan mulai tahap pertumbuhan tanaman bisa terpenuhi dengan baik.
“Pemupukan berimbang dan tata kelola lahan secara benar menjadi poin penting selama pendampingan petani pada demplot ini, sehingga optimalisasi lahan dengan produktivitas tanaman mampu mencapai hasil panen dua kali lipat dari sebelumnya,” lanjut Indah.
Dirinya pun menekankan demplot yang dilaksanakan Pupuk Kaltim bagi petani bukan hanya sekadar seremonial, namun menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Bone melalui peningkatan hasil produksi secara signifikan.
Dari upaya yang dilakukan, program yang berorientasi pada peningkatan produktivitas pangan dapat semakin dipacu, sehingga ke depan mampu mewujudkan pertanian berkelanjutan dan lebih berdaya saing.
“Melihat hasil yang dicapai, para petani diharap mampu menerapkan tata kelola serupa secara berkelanjutan, sehingga hasil yang diperoleh pun semakin maksimal dan kesejahteraan juga semakin meningkat,” tambah Indah.
Mewakili Pemerintah Daerah, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kahu, Jasmin, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pupuk Kaltim dalam mendorong produktivitas padi di wilayahnya. Menurut dia, peningkatan hasil panen yang naik drastis pada program demplot ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi pertanian, namun juga menandai kesuksesan kolaborasi antara perusahaan bersama petani dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Program ini pun diharap dapat berkelanjutan, dengan perluasan sasaran penanaman agar komoditas padi di Kabupaten Bone bisa dipacu dan ditingkatkan melalui pendampingan tata kelola lahan dan pemupukan berimbang secara intensif. Begitu pula dengan para petani lainnya di Kecamatan Kahu, diharap bisa mengikuti tata kelola pertanian yang dilaksanakan Pupuk Kaltim agar turut mencapai produktivitas yang sama.
“Jika upaya seperti ini bisa diterapkan dengan baik oleh seluruh petani, niscaya hasil padi pun akan lebih signifikan dari kapasitas produksi saat ini. Terima kasih Pupuk Kaltim untuk pendampingan yang dilakukan, semoga langkah baik ini bisa diikuti para petani secara konsisten dengan praktik budidaya yang baik,” ungkap Jasmin.(*)