benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan mengimbau para pemudik untuk menerapkan kampanye mudik minim sampah. Hal itu bertujuan untuk mengajak masyarakat berkontribusi dalam pengurangan sampah khususnya menjelang Idul Fitri 1445 H.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Pada DLH Nunukan, Muhammad Irfan Ahmad, mengatakan ada peningkatan sampah di dalam perjalanan mudik. Apalagi di Nunukan ada kedatangan dan ada keberangkatan masyarakat.
“Kami lagi memikir sampah mudik, karena sampah mudik ini yang perlu diperhatikan adalah terminal pembuangan, dan dimana tempat kapalnya bersandar. Kita akan ukur volume sampah apakah banyak atau minim jelang libur Idul Fitri,” kata Irfan kepada benuanta.co.id, Kamis, 14 Maret 2024.
Dia juga menyarankan kepada penumpang yang hendak mudik jelang Idul Fitri, agar ikut pengurangan sampah dengan cara menggunakan kemasan yang bisa dipakai berulang kali, seperti botol minuman menggunakan tumbler, termasuk tempat makan menggunakan rantang maupun wadah lainnya.
“Dengan begitu dapat mengurangi volume sampah, karena itu yang paling susah kita kendalikan sampah plastik yang satu kali pakai,” jelasnya.
Irfan mencontohkan kedatangan kapal Pelni di Nunukan tidak sedikit sampah yang diangkut dan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh petugas kebersihan. Kalau dilihat jumlah penumpang jika di hitung satu penumpang menggunakan satu botol plastik lalu di bung, jika 500 penumpang maka ada 500 botol plastik menjadi sampah.
“Jadi ayo gunakan kemasan yang bisa digunakan berkali-kali, jika bukan dari diri kita dari sekarang, maka akan sulit untuk mengendali sampah,” imbuhnya.
Sampah menjadi perhatian pemerintah sehingga penanganan sampah itu harus dimulai dari pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah yang sesuai dengan jenis, jumlah dan sifat sampah. Jadi pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau pengelolaan terpadu.
“Kita saat ini masih terfokus pada pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber ke tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pemrosesan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir,” kata Sekretaris DLH Nunukan Freddy.
Hal itu dibuktikan bahwa Pemda Nunukan berhasil mengolah sampah dengan baik, karena setelah berhasil meraih Adipura tahun 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan kembali dinilai untuk mendapatkan penghargaan Adipura tahun 2023.
Penilaian yang diumumkan pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada Februari 2024, itu Nunukan kembali mendapat Adipura yang kedua kalinya. Untuk penanganan sampah sudah banyak upaya yang dilakukan salah satunya mendaur botol plastik menjadi pelampung rumput laut.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli