Karya Batik Warga Binaan akan Dijadikan Pakaian Dinas Pegawai Lapas Tarakan 

benuanta.co.id, TARAKAN – Diberikan pembinaan kemandirian dan pembinaan kepribadian, warga binaan Lapas Kelas II Kota Tarakan diajarkan membatik. Hasilnya nanti akan dijadikan baju dinas para pegawai.

Pembinaan tersebut diberikan oleh pihak Lapas Kelas II Tarakan untuk mempersiapkan para warga binaan kembali ke lingkungan masyarakat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Saat ini pembinaan kemandirian yang sedang digalakkan ialah pembuatan batik cap oleh warga binaan yang nantinya akan digunakan oleh seluruh pegawai Lapas Kelas II Tarakan.

Kepala Lapas Kelas II Tarakan, Sutarno mengatakan penggunaan batik buatan warga binaan digunakan oleh pegawai merupakan salah satu tester jika hasilnya bagus maka akan mulai dipasarkan.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Guyur Rp 2 Miliar Tangani Jalan Seroja

“Ini memang kita berikan pembinaan untuk warga binaan sebagai bekal setelah nanti kembali ke masyarakat. Jadi bukan hanya semata-mata memberikan kesibukan kepada warga binaan tetapi memang kita latih sampai mahir sehingga nanti kembali kemasyarakat itu dapat dikembangkan,” ujar Sutarno, Sabtu (9/3/2024).

“Kalau hasilnya Alhamdulillah seperti yang kita lihat tadi sudah bagus. Makanya kita berani untuk membuat baju dinas pegawai baju batik Karena hasilnya sudah bagus,” tambahnya.

Tak hanya bertujuan untuk mempersiapkan warga binaan kembali kemasyarakat, pembinaan tersebut juga untuk membantah adanya statement mengenai warga binaan yang hanya bisa makan dan tidur saja. Oleh sebab itu, pembinaan dilakukan sebagai wujud nyata pembinaan kemandirian dan kepribadian oleh pihak lapas.

Baca Juga :  Air Dikeluhkan Keruh, PDAM Tarakan Beri Penjelasan

Tak hanya membatik, dikatakan Sutarno warga binaan juga diajarkan untuk membuat meubel, pembuatan kopi bui, pembuatan bakso, handicraft dan lain sebagainya. Selain itu, warga binaan juga mendapatkan peningkatan pembinaan kepribadian menjelang ramadhan.

“Pembinaan kepribadian kita tingkatkan sehingga kembali kemasyarakat betul betul mereka dapat diterima oleh masyarakat dan guna memulihkan kesehatan hidup dan penghidupan yang layak dan berguna bagi nusa dan bangsa intinya seperti itu,” ungkapnya.

Ia juga membeberkan syarat untuk warga binaan untuk mengikuti pembinaan kemandirian yaitu berkelakuan baik dan tentunya sudah melalui sidang dan mampu mengikuti beberapa pembinaan yang diberikan. Menurutnya, jika ada ketulusan untuk berubah dan maju, maka akan mudah untuk mengikuti pembinaan.

Baca Juga :  UPT BKN Siapkan Fasilitas untuk Seleksi CPNS Tahun Ini

“Kalau belum ada niatan yang tulus dari dlam maka agak repot juga. Jadi yang sudah bagus itu terus kita kembangkan. Terkait dengan batik masih terbatas. Kita sudah banyak ada sekitar 50-an lebih akan kita kembangkan terus kita juga menyesuaikan dengan kondisi yang ada di dalam,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Nicky Saputra 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *