Konsumsi Beras Bulog, Masyarakat Harus Membiasakan Diri

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Adanya himbauan dari Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas yang kembali meminta masyarakat agar beralih konsumsi dari beras premium ke beras Bulog.

Ditanggapi berapa kalangan masyarakat yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara) khusus Kabupaten Bulungan, salah satu warga tersebut adalah Sukarti (43) mengatakan, untuk mengonsumsi beras Bulog atau yang saat ini menjadi Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menurutnya menjadi sesuatu yang harus dibiasakan.

“Makanan pokok kita di Indonesia itu adalah beras akan tetapi stok beras kita ini sedang tidak baik-baik saja. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka masyarakat kembali ke beras Bulog meski rasanya bedah dengan premium,” katanya, Senin (26/2/2024).

Baca Juga :  Sosialisasi Manfaat Program bagi Apotek dan Klinik se-Kabupaten Bulungan

“Yah kalau untuk mengonsumsi beras Bulog saat ini mungkin harus dibiasakan, karena rasa beras Bulog yang sudah dimasak menjadi nasi dengan beras premium sedikit berbeda baik rasa maupun tekstur,” ucapnya lagi.

Meskipun saat ini tekstur beras Bulog sudah setara dengan beras premium (tidak mudah rapuh) namun menurutnya, untuk rasa dan aroma masih tetap sama.

“Beras Bulog sekarang kan sudah bagus sama seperti premium, tidak seperti dulu yang kadang. Mohon maaf nih, berkutu dan aroma yang tidak enak jika dikonsumsi,” ungkapnya.

Senada dengan Sukarti, Eva (52) mengatakan ia tak masalah meski jika harus mengonsumsi beras Bulog di tengah tingginya harga beras premium dipasar, sebab kata dia hal itu bisa saja ia akali untuk mengubah rasa dari beras Bulog yang memang menurut tidak manis jika dibandingkan dengan beras premium.

Baca Juga :  Jokowi Terbitkan Perpres Distribusi Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

“Kalau saya sendiri, tidak masalah karena biasanya saya memang selalu mencampur beras premium dengan buras Bulog dengan perbandingan misalnya 2 kg untuk masing-masing beras, kalau di masak juga rasanya juga enak,” ungkapnya.

Terpisah saat dijumpai di Pasar Induk, salah satu pedagang beras Siswanto mengatakan saat ini untuk harga beras Bulog tidak berpengaruh dengan tingginya harga beras premium.

Baca Juga :  Sosialisasi Manfaat Program bagi Apotek dan Klinik se-Kabupaten Bulungan

“Satu karung isi 5 kg itu kita jual Rp 55 ribu, sedang eceran Rp 11.500 sekarang, tapi tidak tahu untuk pedagang lain yah karena biasanya pedagang lain itu ada yang menjual satu karung 5 kg diharga Rp. 65 ribu,” sebutnya.

Dengan tingginya harga beras yang hampir terjadi seluruhnya daerah termasuk Kabupaten Bulungan, ia berharap agar ada upaya pemerintah untuk menstabilkan kembali harga beras.(*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *