benuanta.co.id, BULUNGAN – Warga yang berada di Tanjung Buyu Kecamatan Tanjung Palas akan terhubung dengan daratan Tanjung Selor, tepatnya di Sabanar Lama dengan sebuah jembatan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) telah mengupayakan agar ada jembatan yang menghubungkan wilayah yang dipisahkan dengan Sungai Kayan ini.
“Saat ini masuk anggaran 2024, pembangunan jembatan itu masuk Detail Engineering Design (DED),” ujar Kepala Dinas PUPR Perkim Kaltara, Helmi.
Sesuai dengan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan, jembatan ini akan dibangun tetap disebelah Pelabuhan Speedboat Reguler Kayan II, Tanjung Selor.
“Itu bentang terpendek, panjangnya mencapai 250 sampai 300 meter,” sebutnya.
Helmi mengatakan anggarannya ditaksir mencapai Rp 50 sampai Rp 100 miliar. Namun belum dapat dipastikan seperti apa model jembatannya, karena semua tergantung dari DED.
“Kita masih melihat DED-nya apakah balok girder atau rangka baja, karena kalau gantung itu agak mahal dan rangka baja lebih murah,” paparnya.
Dia menyebutkan jika anggaran perencanaan tahun ini sebesar Rp 2,5 miliar dan pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2025. Untuk diketahui, koneksi jembatan dari Tanjung Selor ke Tanjung Buyu untuk menjangkau masyarakat utamanya warga transmigrasi.
“Jadi, semua akses menuju ke wilayah transmigrasi, terutama diseberang Desa Salimbatu akan terbuka semua sampai dekat Muara Bulungan,” ucapnya.
Lanjutnya, setelah terhubung jembatan dari Tanjung Selor ke Tanjung Buyu diproyeksikan ada jalan menuju ke seberang Desa Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah.
“Di antara Salimbatu juga kita usahakan bangun jembatan juga, sehingga tidak perlu mutar jauh kalau lewat darat dari Tanjung Palas,” pungkasnya.
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa