benuanta.co.id, BERAU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau mendata ada 60 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sepanjang Januari 2024. Kasus DBD ini tersebar di Tanjung Redeb dan Batu Putih
Diterangkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono kasus DBD di Tanjung Redeb 14 kasus, Batu Putih 10 kasus, Puskesmas Tubaan 7 kasus, Teluk Bayur 5 kasus, Gunung Tabur 5 kasus. Sementara di wilayah Long Boy, Merapun, Segah, Long Laay hingga kini belum ditemukan satupun kasus DBD.
“Data kasus DBD ini kami update setiap hari dan dilaporkan setiap minggu ke Dinkes,” tuturnya.
Kasus DBD kini menjadi perhatian pemerintah setempat. Pasalnya, hampir di seluruh wilayah di Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) menyandang zona merah DBD.
“Zona merah DBD, kemudian angka bebas jentik ini tinggi hampir semua rumah terdapat jentik tapi kami harap teman-teman Puskesmas lakukan survei jentik pada wilayah masing-masing,” imbuhnya saat ditemui pada Senin, 5 Februari 2024.
Sebagai data perbandingan akhir tahun 2023 lalu DBD di Kabupaten Berau berjumlah mencapai 331 kasus yang mengakibatkan dua kematian. Kendati demikian, pada Februari ini Dinkes telah membuat surat edaran untuk semua Puskesmas agar meningkatkan layanan kewaspadaan pencegahan DBD.
“Kita akui bersama lingkungan masyarakat kita memang masih kurang bersih dan perubahan iklim juga menjadi faktor utama penyebaran DBD,” ucapnya.
Pihaknya optimis dengan melakukan kerja sama lintas sector, masalah DBD di Berau bisa ditekan. Ia juga berharap peran serta masyarakat ikut melakukan kontrol pengawasan masalah jentik nyamu. Termasuk keikutsertaan tim Puskesmas setempat rutin melakukan sosialisasi DBD.
“Kemudian penyuluhan baik secara langsung atau tidak atau lewat media sosial atau pun tatap muka bersama masyarakat sangat penting perlu dilakukan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor:Nicky Saputra