benuanta.co.id, TARAKAN – Kegiatan proyek di Kalimantan Utara (Kaltara) tak hanya berdampak kepada penerimaan bea selama 2023. Termasuk arus peti kemas di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan.
Diketahui terdapat dua aktivitas proyek yang saat ini tengah berjalan di Kota Tarakan dan Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.
“Ada pertumbuhan arus peti kemas di Pelabuhan Malundung sebesar 15 persen atau sebanyak 60 ribu TEUs. Kalau tahun 2022 lalu 54 ribu TEUs,” sebut General Manager PT Pelindo IV Regional Tarakan, Rio Dwi Santoso, Ahad (21/1/2024).
Pertumbuhan ini, dikatakan Rio melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 5 persen. Adapun trafik arus peti kemas berasal dari Surabaya.
Menurutnya, capaian yang ada belum menembus presentase 80 persen di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. Meski, kapasari penampungan peti kemas mencapai 100 ribu TEUs.
“Kalau nanti sudah 80 persen kita mulai melakukan investasi perluasan. Dengan cara penghitungan melalui formula ukur kinerja dermaga terminal petikemas atau Yard Occupancy Ratio (YOR),” jelasnya.
Selain itu, pada sisi ekspor atau direct call melalui Pelabuhan Malundung sangat mungkinkan. Hal ini dapat dilihat dari potensi komoditas laut Kaltara yang berlimpah. Namun, dalam hal ekspor ditegaskannya harus pembeli yang siap memfasilitasi pembeli dari luar negeri.
“Ekspor itu yang penting tradernya. Kalau perkembangan perdagangan di daerah mulai berkembang, kapal akan datang sendiri,” tegasnya.
Arus peti kemas yang kian bertumbuh setiap tahunnya membuat pihaknya memproyeksikan akan ada pertumbuhan lagi di tahun 2024. Terlebih, proyek perusahaan di Kaltara mulai rutin menggunakan fasilitas peti kemas. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa