benuanta.co.id, NUNUKAN – Persediaan air baku Perumda Tirta Taka Nunukan alami penyusutan. Menyikapi kondisi ini Perumda Tirta Taka terpaksa berlakukan pelayanan secara bergiliran.
Direktur Perumda Tirta Taka Nunukan Masdi mengatakan, untuk kondisi terparah yakni di Embung Lapio di Sebatik Barat yang mengakibatkan pendistribusian air di Sebatik berhenti total.
“Kalau kita di Pulau Nunukan yang menyusut itu Embung Bolong. Kalau untuk kondisi normalnya bisa melayani 10 ribu liter per detik tapi saat ini hanya mendistribusikan air sebesar 3 ribu liter per detik saja,” kata Masdi kepada benuanta.co.id, Rabu (13/12/2023).
Bahkan, jika melihat kondisi ini, pelayanan air bersih secara bergilir ini akan dilakukan hingga penutup tahun 2023.
Untuk saat ini pelayanan secara bergiliran diterapkan di wilayah yang dialiri dengan jangkauan IPA Persemaian dan Pasir Putih.
“Untuk masyarakat yang mendapat giliran pelayanan air dipersilahkan untuk bisa menampung air secukupnya. Karena setiap hari, lokasi pelayanan akan menggunakan sistem bergiliran,” ungkapnya.
Sedangkan untuk Embung Bilal, Masdi mengatakan jika saat ini pendistribusian masih berlangsung secara normal. Namun, jika dalam beberapa hari ke depan hujan tak kunjung turun maka diprediksi juga akan diberlakukan pelayanan bergilir kepada pelanggan.
Kendati begitu, pihaknya pun akan terus bekerja maksimal agar pelayanan bisa kembali normal.
“Kita minta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanannya, karena ketersediaan air baku yang menipis saat itu. Kita semua tauh air baku kita selama ini hanya mengandalkan tadahan air hujan,” ucapnya.
Ia berharap masyarakat bisa ikut sama-sama berdoa agar hujan segera turun dan ketersediaan air baku kembali terpenuhi sehingga pelayanan air bersih bisa kembali normal.(*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli