Pola Pengasuhan Sejak Seribu HPK Turut Pengaruhi Stunting

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kunci utama dalam penanganan masalah stunting yaitu pola pengasuhan sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

”Masyarakat atau keluarga perlu mendapat pengetahuan tentang pengasuhan yang ideal mulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara (Kaltara), Usman.

Dijelaskan Usman 1.000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia dua tahun (730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang.

“Mengapa 1000 HPK penting bagi kesehatan mengingat, pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu selama tahun pertama dan kedua usia anak. Oleh karena itu, periode 1000 hari pertama kehidupan ini disebut juga dengan istilah periode emas atau Window of Opportunity,” ucapnya, Kamis (14/9/2023).

Adapun langkah-langkah pola asuh pada 1000 HPK yaitu dengan makan lebih banyak dengan lauk pauk yang beraneka ragam. Konsumsi sayur dan buah untuk penuhi gizi janin dan diawal selama masa kehamilan.

“Adapun target angka pravelensi pada stunting tahun 2023 17,5 persen sedangkan. Target angka prevalensi tahun 2024 itu 14 persen,” ucapnya.

Tantangan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting sebut Usman, ialah. Situasi Ekonomi pasca covid-19, ketersediaan sumber daya untuk pemantauan pelaksanaan program, dan upaya konvergensi membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.

Pemprov Kaltara berkomitmen untuk melakukan percepatan penurunan stunting dengan mendorong mekanisme kolaborasi baik dari aspek penyediaan data, perencanaan program kegiatan dan sharing praktek baik dengan para pihak. Sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan presiden nomor 72 tentang percepatan penurunan stunting.

Peraturan Presiden ini memberikan dasar hukum untuk melakukan penguatan kerangka substansi, intervensi, pengadaan serta pemantauan dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting.(adv)

Reporter: Ikke

Editor: Ramli

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
790 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *