benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Hingga kini program layanan dokter terbang di Kalimantan Utara (Kaltara) masih terus dijalankan. Hingga saat ini progres program tersebut telah mencapai 70 persen.
Diterangkan Usman dokter terbang sendiri merupakan salah satu program yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat daerah yang hanya dapat diakses melalui udara atau dengan berjalan kaki.
Secara teknis layanan dokter terbang menyasar Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.
“Targetnya sampai akhir tahun akan tetap jalan, dan menyasar semua sasaran Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK),” katanya, Senin (18/11/2024).
Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang diturunkan yakni dokter spesialis dan itu bergantung dengan kebutuhan wilayah yang akan dituju.
“Kalau kebutuhan itu kan tergantung wilayah yang kita tuju ada penyakit apa, nah itu kita datangkan spesialisnya,” ungkapnya.
Tapi pada umumnya, layanan kesehatan yang diturunkan yakni dokter spesialis penyakit dalam hingga spesialis mata.
Usman mengatakan bahwa program layanan dokter terbang akan tetap dijalankan di tahun depan, bahkan ia berharap alokasi anggaran bisa ditingkatkan.
“Kita memang berupaya untuk meningkatkan frekuensi dan cakupannya, kalau tahun ini anggarannya sekitar Rp 1,6 miliar harapannya tahun depan kita usahakan untuk naik,” tutupnya. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Nicky Saputra