benuanta.co.id, TARAKAN – Meski posko pengungsian telah ditutup, penyaluran bantuan pemerintah terhadap korban musibah kebakaran terus dilakukan. Hal ini memenuhi kebutuhan hidup warga yang terdampak.
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep mengatakan, pembagian paket sembako dari 128 kepala keluarga telah terbagi habis. Sedangkan uang yang terkumpul dari masyarakat mencapai Rp 448.896 juta ditambah lagi dengan bantuan pemerintah sekitar Rp 208.300 juta.
“Jadi total yang diterima dari Pemkot Tarakan itu jumlahnya Rp 4.500.000-an per kepala keluarga,” jelas Yonsep, Kamis (6/7/2023)
Kemudian dari Kementerian Sosial mencapai 7 paket, yakni peralatan dapur sebanyak 1 set, peralatan makan 1 set, makanan siap saji dua kotak, kasur satu buah, selimut satu buah dan matras 1 buah.
Sementara rincian paket sembako mencapai 26 paket yang diisikan per satu KK. Seperti beras, mie instan, susu, air mineral dan telah didistribusikan melalui Kapolres, Dandim, BPBD. Jumlah armada pengangkut bantuan ini mencapai 10 mobil untuk menjangkau seluruh pengungsi.
“Sesuai dengan arahan Pak Wali, dengan adanya tempat ini mereka bisa menyewa sendiri. Ada yang sudah mengonfirmasi, tapi sebagian juga yang belum, karena mereka tidak berani cari apa karena mereka takut uangnya. Tapi sekarang sudah ada uangnya,” tuturnya.
Meski telah ditawarkan untuk tinggal di kawasan Rusunawa, namun korban kebakaran kebanyakan memilih untuk tidak menempati dikarenakan alasan mata pencaharian masyarakat yang berada di kawasan kebakaran tersebut.
“Mata pencaharian masyarakat di sini itu nelayan, jadi itu yang menjadi perhatian kita,” katanya.
Ke depan, Yonsep menyatakan siap untuk mendukung arahan Pemerintah Kota Tarakan melalui Wali Kota Tarakan untuk memberikan bantuan secara habis kepada korban kebakaran.
“Dalam rapat kami kemarin, ini tidak semua terbagi karena ada yang keluar daerah dan pergi ke tambak. Jadi mereka punya paket bantuan akan kami simpankan di kelurahan, jadi ini yang paling dekat ke masyarakat. Kami mau simpan di Pemkot tapi kejauhan, jadi dikeluarahan saja. Ini ada 42 item untuk satu orang,” bebernya.
Ia juga menyampaikan pengumpulan dana akan tetap dibuka hingga tiga hari ke depan. Walaupun posko pengungsian sudah ditutup. Namun masyarakat yang ingin memberikan bantuan dapat langsung mendatangi kantor kelurahan.
“Nanti yang mau menyumbang bisa langsung ke kelurahan. Kita punya data tempat tinggal baru para korban jadi nanti bisa langsung diantarkan ke tempat tinggalnya,” tutupnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa