Kepincut jadi Caleg, Baken Nainggolan Siap jadi Jembatan Masyarakat ke Pemerintah

benuanta.co.id, TARAKAN – Dikenal sebagai gitaris band metal Kapital, Baken Nainggolan memutuskan terjun ke dunia politik. Pria kelahiran Tarakan, 27 Juli 1984 ini memantapkan niatnya maju sebagai calon legislatif (Caleg) menggunakan Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai perahunya untuk daerah pemilihan (Dapil) 3 Tarakan Barat.

Baken, begitu sapaan akrabnya, mengaku resah dan terpanggil untuk membangun Bumi Paguntaka, kota kelahirannya itu dengan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat pada tahun 2024 mendatang. Walaupun harus melepas karir gemerlapnya di panggung hiburan.

Baken Nainggolan sendiri mulai bergabung dengan band death metal sejak tahun 2011 dan telah ikut merilis dua album studio, ‘St. Kristo’ (2012) dan ‘Siksakubur’ (2014).

Sebelum bersama Siksa Kubur, Baken lebih dikenal sebagai gitaris salah satu band thrash metal veteran asal Jakarta, Betrayer yang sangat terkenal dengan lagunya Bendera Kuning.

Baca Juga :  Belum Dilantik Caleg DPR RI Terpilih Rahmawati Mulai Tepati Janji Politiknya 

“Tidak semuanya masyarakat bisa turun langsung untuk menyatakan pendapatnya kepada orang-orang yang lebih tinggi, dalam hal ini pejabat. Itu tujuannya saya terjun ke dunia legislatif untuk menjembatani suara masyarakat yang terputus selama ini,” ucapnya kepada benuanta.co.id, Kamis (25/5/2023).

Pengaruh lain yang membuat tekadnya bulat untuk terjun ke legislatif juga dipengaruhi almaruhum ayahnya. Adalah mendiang Tigor Nainggolan, yang dikenal sebagai politisi ulung di Tarakan dan pernah melakoni berbagai jabatan politik. Salah satunya ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar, Tarakan periode 2014-2020.

Sedikit banyaknya, Baken juga menyerap ilmu politik ayahnya lantaran sering berdiskusi beragam persoalan sosial, ekonomi dan pembangunan yang dialami masyarakat. Hal tersebut yang menjadi alasan kuat dirinya ingin melanjutkan perjuangan mendiang ayahnya.

Baca Juga :  Bawaslu Berau Antisipasi Kerawanan Pilkada, Ini Masalah yang Diantisipasi

“Beliau adalah mentor yang mengajarkan banyak hal dalam kehidupan saya. Bagi saya, beliau mengenalkan soal integritas, dan mengingatkan saya jika tak selamanya berpolitik itu buruk, dan tak selamannya orang yang duduk di legislatif itu buruk. Semua kembali ke persepsi masing-masing,” kenangnya.

Baken juga menyadari harus menghadapi tantanggan baru sebagai politisi. Menurutnya musik dan legislatif merupakan dua hal yang sama, namun berbeda dalam penerapannya. Ketika bermusik keresahan hanya dapat disampaikan melalui karya. Namun, ketika duduk di legislatif, suara kepentingan masyarakat dapat langsung disuarakan dan diperjuangkan.

“Ketika saya diizinkan mengabdi kepada rakyat, saya akan lebih fokus kepada masyarakat,” bebernya.

Pria berpostur gempal dan berperawakan brewok ini juga membawa berbagai gagasan untuk diperjuangkan ketika berhasil duduk kursi hangat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan. Seperti mengenjot sumber daya manusia (SDM) yang di dalamnya terdiri dari bidang pendidikan dan pembangunan.

Baca Juga :  Demokrat Resmi Usung Pasangan SAH Maju Pilkada KTT 2024

Ihwal tato yang melekat di tubuhnya. Dia menilai semua masyarakat memiliki pandangan tersendiri terhadap orang-orang bertato.

“Biarkan masyarakat yang menilai, kita tidak bisa menilai seseorang dari tato, ketika orang bertato melakukan hal baik. Jadi, saya tetap tampil apa adanya dan saya lebih fokus untuk membangun Kota Tarakan menjadi lebih baik,” imbuhnya. (*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2635 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *