benuanta.co.id, TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan mengungkapkan partisipasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Daerah Pemilihan (Dapil) Tarakan Tengah menurun dari Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024.
Tingkat partisipasi pemilih pada PSU yang diselenggarakan beberapa waktu lalu hanya 69,3 persen. Sedangkan pada 14 Februari lalu angka partisipasi pemilih sebesar 70 persen.
“Kalau untuk tingkat partisipasi pemilih itu ada sekitar penurunan 10% artinya ini menjadi bagi kami semua khususnya sebagai penyelenggara perlu formulasi ataupun strategi yang lebih jitu lagi untuk tetap menjaga bahkan meningkatkan jumlah partisipasi,” ujar Ketua KPU Tarakan, Dedy Herdianto, Rabu (17/7/2024).
Terkait pengaruh partisipasi pemilih terhadap jumlah suara Calon Legislatif (Caleg) belum dapat dipastikan karena pihak KPU belum melakukan evaluasi PSU Tarakan Tengah.
“Kami belum secara pasti melaksanakan evaluasi atau semacam analisa. Baik itu nantinya berupa kuesioner tetapi yang kami lihat adalah karena PSU ini hanya untuk satu surat suara saja yaitu tingkat DPRD kota. Sementara kalau 14 Februari kemarin itu ada presidennya ada DPR RI-nya, DPD, DPRD provinsi itu yang membuat masyarakat bersemangat untuk ke tempat bilik suara untuk mencoblos. kalau ini kan hanya satu artinya ataupun semangatnya itu berkurang apalagi PSU,” jelasnya.
Selain itu, penurunan partisipasi pemilih dapat juga dipengaruhi oleh kondisi. Dimana pada Pemilu Februari lalu dalam kondisi diliburkan khusus sedangkan PSU bertepatan dengan hari libur sekolah dan hari kerja.
“Februari kemarin diliburkan kalau PSU ini hanya pembagian jam kerja. Artinya dihadapkan nanti antar mencoblos atau tetap mempertahankan statusnya sebagai pekerja begitu pun dengan yang lain apalagi ini dalam rangka libur sekolah bagi pemilih yang mungkin punya kegiatan yang lain memanfaatkan waktu liburnya ke luar kota itu akan menjadi pemicu ataupun faktor yang lain sehingga tidak menyampaikan hak pilihnya,” pungkasnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli