benuanta.co.id, Tanjung Selor – Kehadiran perempuan di kancah perpolitikan kian meningkat. Terlebih, adanya kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam politik merupakan suatu wujud aturan bahwa perempuan dibutuhkan dalam berbagai hal termasuk perpolitikan tanah air.
“Perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk aktif secara politik dan membuat berbagai keputusan serta kebijakan, maka akan muncul kebijakan-kebijakan yang lebih representatif dan inklusif untuk mencapai pembangunan Kaltara yang lebih baik,” ucapnya, Selasa (16/5).
Namun Lanjut Ainun sapaan akrabnya, yang tak boleh dilupakan bahwa kuota keterwakilan perempuan tidak akan efektif jika pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan politik serta kesetaraan gender perempuan masih minim.
Seluruh pihak perlu bahu-membahu membuka ruang seluas-luasnya, bukan hanya kesempatan bagi perempuan untuk terlibat. Namun juga memperoleh pengatahuan, memperluas pemahaman, dan meningkatkan keterampilan politiknya.
“Sehingga kelak ketika mereka duduk di kursi-kursi kekuasaan akan lahir kebijakan-kebijakan yang lebih responsif, inklusif dan humanis,” ucapannya kepada benuata.co.id.
Dalam meningkatkan dan mendorong partisipasi perempuan di dunia rill politik, partai politik (parpol) memiliki andil dan peranan yang besar.
“Artinya partai politik berfungsi untuk mencari dan mengajak perempuan-perempuan yang memiliki potensi untuk turut aktif menyampaikan aspirasinya, dan merumuskan kebijakan yang berpihak kepada perempuan tentunya di bawah payung kesetaraan,” tuturnya.
Tak hanya itu kata dia, ada beberapa hal yang harus dikuatkan oleh perempuan itu sendiri. Pertama, perempuan memang harus percaya diri, menguatkan keinginan dari diri perempuan itu sendiri bahwa ingin sukses, ingin maju, terpilih. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Nicky Saputra
