benuanta.co.id, TARAKAN – Posko angkutan lebaran resmi ditutup oleh Dirjen Perhubungan Laut pada Senin, 8 Mei 2023. Berdasarkan hasil evaluasi tahun ini, terdapat peningkatan pada jumlah penumpang yang naik dibandingkan 2022 kemarin.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan, Mukhlis Tohepaly melalui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Tarakan, Capt Romy Sumardiawan menguraikan, penumpang yang berangkat mengalami kenaikan sebesar 12 persen dibanding 2022. Pada tahun lalu penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Malundung sebanyak 10.769, sementara di tahun ini 12.587 penumpang.
Terbalik dengan penumpang yang berangkat, jumlah penumpang yang turun mengalami penurunan sebesar -16 persen. Tercatat, tahun 2022 terdapat 8.956 penumpang yang turun melalui Malundung, sedangkan di tahun ini 7.532 penumpang.
“Sehingga penumpang total naik turun dan berangkat itu kenaikannya hanya 2 persen. Tahun lalu itu 19.725 di tahun ini 20.115,” urainya, Senin (8/5/2023).
Ia melanjutkan, terdapat satu kejadian menonjol yakni keributan akibat dugaan oknum calo tiket penumpang. Hal tersebut pun tentu menjadi evaluasi pihaknya untuk menghadapi mudik liburan mendatang.
“Sudah bisa diselesaikan juga dengan baik,” sebutnya.
Atas kejadian tersebut, ia berpesan kepada masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi laut agar melakukan pembelian tiket secara online jauh hari sebelum keberangkatan.
Dengan adanya lonjakan ini, pihaknya telah memastikan muatan kapal pun sudah sesuai dengan kapasitasnya.
“Itu tercantum semua dalam sertifikat keselamatan kapal penumpang. Ini Pelni yang mengatur untuk penambahan seat. Penambahan itu resmi melalui perhitungan juga seperti aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang,” bebernya.
Romy menambahkan untuk pelayaran di perairan sendiri, kata dia terbilang cukup aman. Mengingat gelombang tak terlalu tinggi di Selat Makassar.
Dilanjutkannya, penutupan posko ini juga seiring dengan evaluasi pelayanan, serta sarana prasarana yang didapatkan oleh penumpang. Pihaknya pun perlu berkoordinasi dengan instansi terkait seperti PT. Pelindo dalam hal ini.
Diakui Romy, prasarana perlu ditingkatkan khususnya untuk penumpang yang tiba. “Kalau keberangkatan kan penumpang disediakan bus ya. Tapi yang datang ini harus berjalan dari dermaga menuju ke depan dan itu jaraknya terbilang jauh. Meskipun ada jasa troli dan buruh disediakan,” tuturnya.
Terdapat dua bus yang disediakan oleh pihak pelabuhan untuk mengangkut penumpang dari ruang tunggu menuju dermaga keberangkatan.
“Nanti Pelindo lah yang sediakan. Karena koordinasi juga langsung ke Dinas Perhubungan,” pungkas dia. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa